Dampak Buruk Sering Patah Hati Terhadap Kesehatan Tubuh
Dampak Buruk Sering Patah Hati Terhadap Kesehatan Tubuh
Siapa pun pastinya tidak ingin hubungan asmaranya kandas ditengah jalan. Tetapi, kehidupan ini bukan cerita di negri dongen yang bisa menjamin akhir yang bahagia. Dalam perjalanan percintaan, mungkin anda pernah mengalami bagaimana rasanya patah hati yang disebabkan beberapa akibat seperti diselingkuhi, ditinggal nikah, diputusin, dan masih banyak yang lainnya.
Maka dari itu, sebaiknya anda harus menyiapkan waktu dan tenaga ekstra agar anda dapat benar-benar melupakan kejadian tersebut yaitu dengan cara move on. Karena rasa kecewa dan sedih akibat patah hati yang dialami harus segera diatasi agar anda terlepas dari masalah kesehatan.
Lalu apa saja dampak patah hati untuk kesehatan yang akan terjadi pada tubuh anda?
1. Rambut rontok
Wanita yang sedang merasa depresi atau merasa kehilangan akibat ditinggal kekasih akan mengalami kerontokan rambut yang cukup parah karena produksi korisol pada badan yang meningkat menyebabkan rambut menjadi lebih mudah patah bahkan rambut dapat mengalami kerontokan mencapai 30% tergantung pada tingkat stress yang dialami. Jika dibiarkan selama berbulan-bulan maka resiko rambut menjadi botak.
2. Sistem imun anda melemah dan resiko penyakit meningkat
Saat patah hati sistem imun atau kekebalan tubuh anda akan menurun secara drastis karena anda menjadi tidak memperhatikan kesehatan tubuh dan asupan makanan yang masuk kedalam tubuh bahkan anda mungkin memiliki istirahat dan waktu tidur semakin berkurang akibat insomnia setiap malamnya sehingga banyak wanita yang patah hati menjadi jatuh sakit.
3. Jerawat
Penyebab jerawat bisa datang akibat depresi yang dialami sepanjang anda tidak kunjung move on. Perasaan negatif dan pikiran yang dimiliki bisa menyumbat pori-pori pada kulit muka yang dilewati pembuluh darah. Jadi tidak heran jika stress selalu dihubungkan dengan timbul bintik-btintik jerawat kemerahan pada permukaan kulit badan.
4. Gangguan otak
Menurut penelitian, jika patah hati karena sebab permasalahan percintaan bisa membuat otak bagian secondary somatosensory cortex bereaksi dan menimbulkan tanda-tanda seperti nyeri, pegal dan rasa tidak nyaman pada badan.
5. Perubahan hormon
Efek dari patah hati dapat memberi dampak langsung misalnya penambahan hormon cortisol waktu patah hati yang bisa menyebabkan stress sedagkan ketiga hormon yang lain, pada mulanya berperan untuk menyebabkan perasaan bahagia malah akan terhalang produksinya sehingga bukan rasa nyaman dan suka yang didapat pada badan, malah timbul perasaan-perasaan negatif, seperti takut, sedih, tertekan, cemas, dan rendah diri.
Apabila dibiarkan karena berlarut dalam kesedihan dan kekecewaan, anda tidak hanya akan merepotkan sendiri tetapi juga orang-orang yang ada di sekitar anda. Maka mulailah anda kembali melakukan aktivitas atau hal-hal yang menyenangkan bersama orang-orang terdekat seperti jalan-jalan dengan sahabat, menghabiskan waktu bersama keluarga, dengerin musik, membaca, olahraga, dan melakukan hobi anda. Anggaplah pengalaman patah hati yang di dapati sebagai pelajaran supaya anda bisa membuat hubungan percintaan yang lebih sehat dan baik. Semangat move on !
By Ana Rediana - Kesehatan Rabu, 22 Februari 2017 10:56:36