Bahaya Racun Ikan Fugu yang Diduga Tewaskan Kim Jong-Nam
Kasus pembunuhan yang menewaskan Kim Jong-Nam, kakak tiri penguasa Korea Utara Kim Jong-Un di Bandara Internasional Kuala Lumpur hingga kini menjadi hal yang cukup banyak diperbincangkan oleh banyak pihak Internasional.
Kepala Intelijen Korea Selatan mengatakan, serangan tersebut dilakukan oleh agen perempuan yang dikirim Korea Selatan. Untuk melancarkan aksinya, perempuan tersebut menyemprotkan racun mematikan ke wajah Kim Jong-Nam. Menurut dr. Wawan, jarak waktu saat Jong-Nam disemprot cairan racun hingga akhirnya meninggal dunia ternyata hanya 30 menit saja. Waktu tersebut sangatlah singkat, sehingga membuat banyak orang yang bertanya-tanya mengenai racun apa yang bisa bereaksi begitu cepan dan kuat seperti itu.
Dikuti dari Straits Times, Jumat (17/2/2017) risin dan tetrodoxin merupakan racun yang diduga digunakan dalam serangan tersebut. Risin merupakan zat kimia yang dapat ditemukan di pohon jarak dan efeknya bekerja secara lambat.
Sementara itu, tetrodoxin merupakan zat mematikan yang terdapat di ikan fugu. Zat tersebut dikenal dapat melumpuhkan dan membunuh korbannya dalam waktu yang singkat. Menurut dr Wawan, racun ikan fugu bisa diekstraksi menjadi racun yang bisa dengan cepat membunuh manusia meskipun hanya dalam takaran yang sangat sedikit, yaitu sekitar 1 hingga 2 mg per kg berat badan. Jika diasumsikan bera badan Kim Jong-Nam adalah 80 kg, maka dosis 100 mg atau 0,1 gram sudah cukup untuk menewaskannya. Dosis ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan racun sianida yang sempat menjadi pembicaraan tahun lalu.
Racun tetrodoxin bekerja dengan memblokade aliran ion natrium (Na+) ke dalam sel saraf. Penghantaran listrik terhambat, sehingga sistem saraf menjadi lumpuh. Akibatnya, otot-otot tidak bekerja. Ketika yang terpengaruh adalah otot jantung dan pernapasan, maka dampaknya akan fatal.
Racun ikan fugu ini bisa menjadi racun yang mematikan, baik itu dengan cara dihirup uapnya, ditelan, atau bahkan disuntikkan. Andai korban telah menghirup racun ini, maka dalam waktu kurang dari 30 menit ia sudah bisa merasakan adanya dampak buruk dalam tubuhnya. Racun ini bisa membuat otot-otot pernapasan lumpuh, sehingga korban pun sulit untuk bernafas. Yang mengerikan lagi, korban bisa tetap tersadar selama 20 menit dalam kondisi yang sangat menderita sebelum akhirnya meninggal.
Satu lagi yang perlu diketahui tentang tetrodoxin adalah bahwa belum ada penawar untuk racun ini. Menurut dr Wawan, sudah ada beberapa peluang antibodi monoklonal spesifik yang bisa menjadi penawar, namun hingga kini belum ada hasil yang menggembirakan.
Namun, jika seseorang terkena racun ini, ia bisa segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan alat bantu pernafasan permanen hingga efek racunnya menurun dengan sendirinya.
By Sri Maryati - Kesehatan Rabu, 22 Februari 2017 13:45:19