Obat Kima Untuk Nyeri Punggung Bawah Eperisone
Eperisone, Obat Untuk Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain)
Eperisone,
obat yang dikelompokkan pada obat relaksan otot ini memiliki fungsi
untuk meredakan bagian tubuh yang mengalami kejang otot. Fungsinya
adalah untuk meringankan gejala myotonia, meningkatkan sirkulasi darah,
serta meredakan rasa sakit. Terkadang, eperisone digunakan pula untuk
meringankan telinga berdengung, pusing, dan nyeri punggung bawah atau
yang lebih arkab disebut low back pain (LBP).
LBP biasanya disebabkan
karena cedera terbatas pada otot dan struktur sendi lain, adanya
peradangan dalam rongga tulang panggul, cedera yang langsung mengenai
saraf pada punggung atau sekitarnya, serta adanya sumbatan pada saluran
kemih. Kekakuan pada otot serta tulang ini bisa dikurangi dengan
pemberian relaksan otot berupa eperisone. Sebuah penelitian di India
yang dipimpin oleh Dr Chandanwale menunjukkan bahwa eperisone terbukti
secara ilmiah baik dalam mengurangi gejala tersebut.
Dalam penelitian
tersebut, Dr Chandanwale dan kawan-kawan mengevaluasi efikasi dan
tolerabilitas eperisone pada pasien yang memiliki kondisi nyeri punggung
bawah. Eperisone dipakai untuk preparat untuk relaksasi yang sifatnya
sentral dengan mekanisme menghambat jalur refleks nyeri serta memiliki
efek vasolidator.
Desain penelitian memiliki sifat randomisasi,
kontrol plasebo, prospektif, tersamar ganda, serta multisenter yang
dikumpulkan dari lima pusat perawatan ortopedik di seluruh dunia.
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa penggunaan eperisone
hydrochloride efekstif dan bisa ditoleransi dengan baik pada pasien low
back pain.
Eperisone tidak boleh dikonsumsi oleh perempuan hamil,
perempuan yang sedang merencanakan kehamilan, serta perempuan yang
sedang menyusui. Mereka yang memiliki gangguan pada hati juga sebaiknya
berhati-hati saat mengonsumsi obat berbentuk tablet ini. Konsultasikan
dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi. Mengenai dosisnya, eperisone
dikonsumsi 50-150 mg setiap harinya. Dosis yang diberikan tergantung
pada usia pasien, seberapa parah gejala, serta reaksi tubuh pasien
terhadap obat yang diberikan.
Sebelum mengonsumsinya, baca petunjuk
pada kemasan obat. Dilarang menambah atau mengurangi dosis tanpa
sepengetahuan dokter. Disarankan untuk tidak melakukan aktivitas yang
butuh konsentrasi penuh karena efek samping eperisone diantaranya adalah
pusing, mengantuk, dan lemah. Sebaiknya obat ini dikonsumsi setelah
makan.
Lalu apa lagi efek samping dari obat eperisone? Selain lemah,
pusing, dan mengantuk, setelah mengonsumsi obat ini, Anda akan insomnia,
merasa mual, hingga muntah. Bahkan pada beberapa kasus, efek sampingnya
bisa berupa gangguan hati dan ginjal. Segera konsultasi dengan dokter
jika efek samping berkepanjangan.
Artikel terkait :
By Diane Rosse A.Md.Keb - Obat Kimia Selasa, 10 Mei 2016 23:02:06