Mitos Tentang Penyakit Rematik yang Perlu Diketahui
Pasti Anda sudah tidak asing lagi dengan penyakit rematik. Penyakit yang menyerang sendi ini dapat mengurangi kualitas hidup seseorang. Walaupun sebenarnya penyakit ini bisa dikurangi dampaknya, namun pemahaman yang salah tentang penyakit ini sering kali membuatnya menjadi semakin parah hingga berujung pada kecacatan.
Pengobatan rematik dengan memanfaat obat rematik resep dokter atau obat rematik alami umumnya tidak benar-beanr menyembuhkan, namun jika dilakukan secara teratur maka bisa meredakan gejala-gejala yang timbul, sehingga penderita bisa beraktivitas. Namun, sebaliknya, jika dihentikan karena berbagai alasan, penyakit rematik ini justru akan semakin parah.
Ada beragam mitos seputar penyakit rematik yang berkembang luar di masyarakat yang sebaiknya dihapus dari keyakinan penderita. Meskipun hal tersebut tidak benar, namun tidak sedikit orang yang tetap mempercayainya.
Berikut ini beberapa mitos tentang penyakit rematik yang perlu diketahui :
Rematik hanya menyerang orang tua
Tidak hanya orang tua, rematik juga bisa menyerang semua orang, termasuk pada usia muda, pria ataupun wanita. Osteoartritis umumnya meneyrang orang yang berusia diatas 45 tahun. Penyakit lupus eritematosus terutaam menyerang wanita usia produktif. Pria lebih mudah terserang asam urat.
Udara dingin dan mandi malam bisa memicu rematik
Pada penderita rematik, suhu dingin memang dapat menyebabkan kapsul sendi mengkerut sehingga memicu rasa nyeri. Namun, belum ada bukti yang menguatkan bahwa mandi malam bisa menyebabkan rematik. Mandi malam atau mandi air dingin tidak memicu rematik.
Rematik merupakan penyakit keturunan
Rematik tidak selalu diturunkan secara langsung dari orangtua ke anak. Sebagian besar rematik disebabkan oleh gaya hidup dan faktor penuaan, sehingga hampir semua orang memiliki risiko. Walaupun begitu, ada kecenderungan keluarga menjadi faktor risiko rematik, seperti pada RA, lupus eritematosus sistemik, dan gout.
Rematik adalah penyakit tulang
Rematik menyerang persendian tulang dan terdiri atas berbagai jenis seperti osteoartritis dan reumathoid artritis (RA). Osteoartritis paling sering menyerang sendi besar yang mendukung berat badan, seperti sendi lutut, panggul, tulang belakang, punggung, dan leher, meskipun masih bisa menyerang pada derah lain. RA dipicu oleh sistem imunitas yang menyerang lapisan atau membran sinovial sendi, melibatkan seluruh organ, dan dapat memicu kecacatan.
Sakit tulang pada malam hari adalah gejala rematik
Nyeri dan kekakuan pada tulang atau sendi adalah hal yang wajar terjadi pada saat terkena udara dingin seperti di malam hari. Gejala tersebut baru bisa dikatakan sebagai pertanda rematik jika timbul sewaktu-waktu, termasuk pada siang hari saat udara terasa hangat.
Kangkung dan bayam menyebabkan rematik
Tidak ada hasil penelitian yang menghubungkan antara sayur bayam dan kangkung dengan risiko rematik. Walaupun begitu, jika menderita rematik, Anda tentu harus menghindari makanan yang dapat memicu kekambuhan, seperti makanan tinggi purin seperti jeroan, seafood, dan alkohol.
Pembengkakan sendi pada rematik harus diatasi dengan antibiotik
Namun, faktanya antibiotik hanya diberikan pada radang yang dipicu atau disertai dengan infeksi. Tidak semua jenis rematik disebabkan oleh infeksi, sehingga tidak selalu membutuhkan antibiotik sekalipun terjadi radang atau pembengkakan.
Semua penyakit rematik disebabkan asam urat
Hanya sekitar 10% pengidap rematik yang memiliki asam urat tinggi. Banyak orang dengan kadar asam urat tinggi justru tidak mengalami rematik. Asam urat tinggi dalam darah belum tentu menyebabkan rematik. Rematik akan terjadi jika asam urat terkumpul dalam sendi dan membentuk endapan kristal monosodium urat.
By Sri Maryati - Penyakit Rabu, 22 Maret 2017 08:51:52