Gabapentin Obat Pengendali Gejala Kejang
Gabapentin, Obat Pengendali Gejala Kejang
Gabapentin adalah obat
untuk mengendalikan gejala kejang. Memang bukan sebagai penyembuh
epilepsi, tetapi jika rutin dikonsumsi, obat ini berfungsi mencegah kejang. Gabapentin juga memiliki fungsi untuk meredakan sakit yang
berkelanjutan akibat kerusakan saraf seperti yang terjadi pada orang
dengan cacar api dan diabetes.
Obat yang berbentuk tablet, cairan
yang bisa diminum, serta kapsul ini rentan dikonsumsi oleh perempuan
hamil, perempuan menyusui, anak-anak, penderita diabetes, psikosis,
penyakit ginjal, dan depresi. Jika Anda juga mengonsumsi obat antasid,
pastikan beri jarak dua jam untuk mengonsumsi gabapentin. Hindari
mengonsumsi alat berat karena obat ini bisa menyebabkan kantuk.
Mengenai
dosis gabapentin, tergantung dari tingkat keparahan, kondisi pasien
yang diobati, serta repon tubuh pasien terhadap obat ini. Dosis juga
disesuaikan dengan berat badan untuk anak-anak. Penderita epilepsi
biasanya diberi dosis 900-3600 mg per hari. Total tersebut dibali untuk
tiga kali mengonsumsi. Jarak maksimal satu dosis dengan dosis
selanjutnya adalah 12 jam.
Saat pertama kali mengonsumsi gabapentin,
gunakan dosis rendah kemudian naikkan dosisnya setelah beberapa hari.
Hal ini bertujuan agar tubuh beradaptasi terlebih dahulu dan juga untuk
meminimalisir efek samping. Gabapentin dikonsumsi sebelum atau setelah
makan. Jika dokter memberikan obat ini berupa kapsul atau tablet, Anda
bisa meminumnya dengan bantuan air putih.
Beri jarak antara satu
dosis dengan dosis berikutnya dengan maksimal jarak 12 jam. Ini berguna
untuk mencegah kejang. Konsumsi pada jam yang sama setiap harinya. Jika
lupa atau tidak sengaja melewatkan jadwal minum obat, jangan mengganti
dosis yang terlewa dengan menggandakan dosis. Selama mengonsumsi
gabapentin, rutin periksakan diri ke dokter secara teratur terutama di
bulan pertama jika Anda terkena epilepsi. Hindari alkohol, rokok, dan
obat antidepresan selama meminum gabapentin.
Berikut efek samping
gabapentin yang perlu Anda ketahui: sakit kepala, mengantuk, diare,
konstipasi, lelah, mulut terasa kering, pandangan buram, sakit perut,
sulit tidur, gemetar, perubahan suasana hati, nyeri otot (persendian),
dan perubahan berat badan. Setiap orang akan merasakan efek samping yang
berbeda-beda. Efek samping lain yang lebih serius setelah mengonsumsi
gabapentin diantaranya sakit perut berkelanjutan disertai muntah-muntah,
kulit atau putih mata menjadi kuning, pendarahan yang tidak biasa,
pembengkakan mulut atau wajah, dan ruam-ruam pada kulit. Jika hal
tersebut terjadi, segera berkonsultasi dengan dokter.
By Diane Rosse A.Md.Keb - Obat Kimia Senin, 16 Mei 2016 10:42:33