Cara Efektif Mengatasi Penyakit Fistula Ani
Cara Efektif Mengatasi Penyakit Fistula Ani
Fistula ani yaitu saluran yang terbentuk dan terinfeksi diantara bagian akhir usus yaitu antara rektum hingga kulit disekitar lubang anus.
Jika anda telah berkonsultasi pada dokter umum, mungkin anda akan dirujuk ke dokter bedah pencernaan untuk melakukan pemeriksaan selanjutnya. Kemudian dokter spesialis akan melakukan pemeriksaan fisik dan anus dengan proktoskopi yaitu teleskop untuk melihat kedalam anus. Apabila memang diduga terdapat fistula ani, maka dokter akan menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan endosonografi, computerised tomography CTscan, ataupun magnetic imaging MRIscan. Pada umumnya penanganan fistula ani dilakukan dengan melakukan operasi dan jenis operasinya tergantung pada posisi fistula.
Berikut ini beberapa jenis operasi yang biasa dilakukan untuk menangani fistula ani antara lain :
- Teknik seton yaitu seutas benang yang ditempatkan didalam saluran fistula yang dilakukan jika pasien beresiko tinggi mengalami inkontinensia. Kondisi tersebut dapat terjadi ketika fistula melintasi otot sphincter atau kumpulan otot pada ujung anus.
- Penyumbat bioprostetik yaitu penyumbat berbentuk kerucut yang dibuat dari jaringan tubuh manusia, sumbatan ini digunakan untuk menutup saluran pada fistula.
- Fistulotomi, tahap yang diterapkan pada sekitar 90% kasus fistula ani yang dilakukan dengan membuka seluruh fistula untuk mengeluarkan isinya.
- Prosedur advancement flap yaitu bagian jaringan yang dipindahkan dari anus atau kulit disekitar anus.
Cara Perawatan Fistula Ani Pasca Operasi
- Setelah melakukan sebuah metode penanganan menggunakan teknik operasi atau pembedahan tertentu, pasien harus memperhatikan tata cara perawatan pasca operasi diantaranya :
- Gunakanlah pembalut atau handuk tipis untuk melapisi bagian dalam celana karena selama minggu pertama pasca operasi, bekas luka akan berpotensi mengeluarkan cairan berupa darah dan nanah.
- Selalu menjaga kebersihan bekas luka operasi agar terhindar dari infeksi yang dipicu oleh bakteri.
- Mengonsumsi obat pereda nyeri misalnya paracetamol dan obat pencahar untuk melancarkan proses BAB.
- Mengonsumsi asupan makanan yang membantu proses penyembuhan luka.
- Duduklah menggunakan lapisan bantal yang empuk selama luka operasi masih terasa sakit.
- Jangan melakukan aktivitas berat selama masa pemulihan pasa operasi.
By Ana Rediana - Penyakit Kamis, 13 April 2017 15:31:50