Kadar Trigliserida Tinggi Memicu Penyakit Diabetes
Tampaknya istilah lemak darah dan kolesterol sudah cukup familiar di tengah masyarakat, namun lain halnya dengan trigliserida. Masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahkan belum pernah mendengar istilah trigliserida.
Sama halnya dengan kolesterol, trigliserida termasuk salah satu jenis lemak dalam darah. Trigliserida merupakan jenis lemak darah yang sebenarnya digunakan untuk memberikan energi bagi tubuh. Ketika kita mengonsumsi makanan, maka tubuh akan mengkonversi atau mengubah berbagai jenis kalori yang berlebihan atau yang tidak segera diperlukan dari makanan tersebut ke dalam trigliserida. Dengan kata lain, trigliserida merupakan jenis lemak darah yang dihasilkan dari proses penguraian makanan pada tubuh.
Kadar trigliserida normal adalah 150 mg/dL. Dan jumlah yang masih bisa ditoleransi adalah sekitar 150-199 mg/dL. Jika kadar trigliserida berada dalam angka 300-499 mg/dL, maka kadar trigliserida sudah diangga tinggi, dan diatasi 500 mg/dL sudah terlalu tinggi.
Meningkatkan kadar trigliserida dalam tubuh merupakan bagian dari sindrom metabolisme. Komponen lain dari sindrom tersebut adalah kadar gula darah tinggi, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol baik (HDL) rendah, dan lemak perut yang berlebihan.
Maka dari itu, mendapati penderita diabetes tipe 2 dengan kadar trigliserida yang tinggi sebenarnya bukanlah hal yang mengejutkan. Sekitar 80% penderita diabetes berjuan melawan tingginya kadar trigliserida dalam tubuh.
Berikut ini penyebab kadar trigliserida tinggi memicu penyakit diabetes yang perlu diwaspadai :
- Diabetes tipe 2 yang jarang dikontrol
- Makanan, seperti gula, alkohol, atau mengandung lemak tinggi juga menjadi pemicu naiknya trigliserida dalam darah
- Obat-obatan, beberapa jenis obat-obatan seperti pil KB, estrogen, steroid, dan retinoid bisa meningkatkan kadar trigliserida
- Keturunan, kadar trigliserida sudah ada dalam sejarah keluarga
- Mengonsumsi kalori lebih banyak daripada yang bisa dibakar oleh tubuh
- Asupan karbohidrat yang tinggi, sehingga menghasilkan glukosa yang tinggi pula
- Obesitas, memang hal ini tidak berpengaruh secara langsung, namun merupakan salah satu faktor terbentuknya trigliserida
- Kebal terhadap insulin, yang menyebabkan kadar insulin dan glukosa sama-sama naik dan bisa menyebabkan diabetes
- Gagal ginjal yang menyebabkan turunnya kontrol terhadap lemak dalam darah dan berakibat naiknya kadar trigliserida.
Untuk menurunkan kadar trigliserida tinggi tidak hanya bisa dilakukan dengan mengonsumsi obat penurun trigliserida tinggi, tetapi penderita juga harus melakukan perubahan gaya hidup sehat dengan mengatur pola makan dan juga melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara rutin. Serta lakukanlah pemeriksaan secara rutin untuk mengontrol kadar trigliserida dalam darah agar tetap normal.
By Sri Maryati - Kesehatan Senin, 17 April 2017 14:12:38