Obat Pelawan Efek Samping Pengobatan Medis L-Glutamine
Obat Pelawan Efek Samping Pengobatan Medis L-Glutamine
L-Glutamine adalah jenis asam amino yang jumlahnya paling banyak dalam tubuh manusia. Zat yang diproduksi secara alami oleh tubuh ini memiliki fungsi untuk mengatur pertumbuhan dan sel tubuh. Jika dikombinasikan dengan hormon pertumbuhan dan program diet khusus, asam amino ini bisa dimanfaatkan untuk menangani kasus kelainan penyerapan atau short bowel syndrome. Bahkan digunakan pula untuk melawan efek samping dari pengobatan medis seperti kemoterapi.
Suplemen yang tergolong obat resep ini memiliki beberapa peran seperti membantu sistem kekebalan, membantu fungsi usus, serta mengobati sindrom usus pendek. Suplemen yang berbentuk cair atau kapsul ini harus diwaspadai ketika dikonsumsi oleh orang yang sensitif terhadap monosodium glutamat atau penyedap makanan, orang dengan gangguan mental, pengidap fungsi hati, sirosis hepatis, serta kejang-kejang.
Dosis L-Glutamine untuk setiap orang berbeda-beda dan umumnya ditentukan berdasarkan respon tubuh serta kondisi penyakit. Untuk penderita short bowel syndrome, dokter akan memberikan resep L-Glutamine 30 gram per hari yang dibagi menjadi enam dosis. Untuk mengobati nyeri akibat kemoterapi terutama di bagian mulut, dokter memberikan dosis sekitar 4 gram L-Glutamine cair yang dikonsumsi setiap empat jam sejak kemo dimulai.
Sementara dosis untuk menangani sindrom kehilangan berat badan drastis yakni sebanyak 8-40 gram per hari.
Jika L-Glutamin dikonsumsi hanya sebagai suplemen, dosis yang dianjurkan 1-2 gram per hari.Untuk anak-anak, dosis disesuaikan dengan berat badan. Sebelum mengonsumsinya, baca petunjuk yang ada pada kemasan. Jangan menambah dan mengurangi dosis tanpa sepengetahuan dokter. L-Glutamine biasanya dikonsumsi saat perut dalam keadaan kosong.
Lalu apa saja efek dan bahaya L-Glutamine terhadap tubuh? Berikut efek samping yang umum terjadi setelah pasien mengonsumsi L-Glutamine: Frekuensi buang air besar meningkat, mengejan berlebihan saat buang air besar, batuk dan serak. Efek samping tersebut terbilang wajar dan tidak terlalu berbahaya.
Segera temui dokter jika efek samping yang terjadi cukup membahayakan seperti adanya perubahan warna pada kulit, demam dan menggigil, telapak tangan dan kaki terasa dingin, adanya darah pada urine dan sering pipis disertai rasa perih, sakit kepala, linglung, pusing, sakit perut hebat, adanya ruam kulit dan gatal, napas pendek disertai dengan mengi, pembengkakan pada area mata, lidah, wajah, atau bibir, sakit punggung, detak jantung dan nafas lebih cepat, serta menderita kelelahan yang tidak normal.
By Diane Rosse A.Md.Keb - Obat Kimia Senin, 23 Mei 2016 17:27:37