Penyebab Luka pada Penderita Diabetes Sulit Sembuh
Pada penderita diabetes, jangan menganggap remeh luka yang dialami, sekecil apapun itu. Pasalnya, luka yang tidak diatasi dengan tepat dapat berakibat fatal, bahkan hingga bisa dilakukan amputasi.
Disamping itu, luka yang dialami oleh penderita diabetes juga akan sulit untuk disembuhkan. Hal ini disebabkan karena luka diebetes berkaitan dengan kondisi yang terjadi pada sel saraf. Selain itu, Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan karena dapat menghambat proses penyembuhan luka. Berikut ini adalah beberapa penyebab luka pada penderita diabetes sulit sembuh yang perlu diwaspadai :
Kadar gula dan lipid berlebih
Jika kondisi protein dan mikronutrien sanga diperlukan orang yang sedang terluka, namun gula dan lipid atau kolesterol perlu dikurangi. Kadar gula yang tinggi dapat menyebabkan luka menjadi semakin kronis, sehingga semakin sulit sembuh. Hal inilah yang terjadi pada penderita diabetes. Selain itu, kolesterol juga berbahaya bagi proses penyembuhan luka. Semakin tinggi kolesterol, maka darah semakin kental sehingga alirannya tidak lancar.
Kerusakan saraf (Neuropati Diabetikum)
Kadar gula darah yang tinggi juga dapat menyebabkan neuropati diabetikum atau terjadinya kerusakan pada saraf-saraf tepi. Kondsii ini akan menimbulkan gejala perasaan kebas atau baal pada tangan dan kaki, sehingga terkadang penderita tidak menyadari adanya perubahan pada kulitnya, seperti luka atau lepuh, dan baru diketahui setelah luka menjadi dalam dan terinfeksi.
Oksigenisasi jaringan
Ketika teluka, kulit memiliki mekanisme alamiah untuk membentuk jaringan-jaringan baru hingga luka dapat tertutup atau disembuhan dengan sempurna. Proses tersebut memerlukan oksigen yang cukup. Maka dari itu, pemilihan penutup atau pembalut luka (dressing) yang tepat dapat membantu pertukaran gas dan udara tetap lancar.
Stres
Kadar kortisol atau hormon stress memiliki hubungan dengan lamanya penyembuhan luka pada penderita diabetes. Depresi yang ditunjukkan dengan peningkatan kadar kortisol menyebabkan prosesm penyembuhan luka di kaki berlangsung lembih lama. Temuan ini mengisyaratkan pada penderita diabetes untuk mengurangi beban pikiran yang bisa menyebabkan stres, terutama saat mengalami luka.
Trauma
Orang yang sedang terluka harus dijauhkan dari trauma. Gesekan, benturan, hantaman, atau kontak lain yang berlebih pada luka dapat membuat proses penyembuhan semakin memerlukan waktu yang lama.
Sistem imunitas terganggu
Agar penyembuhan luka berjalan dengan baik, maka biasanya Anda harus membuang jaringan-jaringan mati atau rusak sehingga tidak menghalangi pembentukan sel-sel kulit baru. Peran ini dikendalikan oleh sistem imunitas, disamping juga memiliki tugas melawan infeksi. Masalahnya adalah kadar gula yang cenderung tinggi dapat merusak sistem imunitas itu sendiri, sehingga penyembuhan luka dapat terganggum juga akan rentan terhadap infeksi.
Faktor sosio-ekonomik
Faktor sosio-ekonomik tidak jarang memaksa orang yang sedang mengalami luka untuk tetap bekerja atau beraktivitas. Padahal, aktivitas tertentu dapat memperparah kondisi luka. Off-loading dalam konteks luka kaki penderita diabetes merujuk upaya untuk mengurangi beban atau tekanan pada daerah yang terluka. Off-lama mencegah trauma lanjutan pada luka sehingga mempercepat proses penyembuhan luka.
Mewaspadai dan menghindari penyebab luka pada penderita diabetes sulit sembuh dapat membantu mengurangi risiko terjadinya infeksi dan juga dapat mencegah amputasi pada penderita diabetes. Segera lakukan pemeriksaan kepada dokter jika terdapat luka pada penderita diebetes agar bisa mendapatkan rekomendasi obat luka diebetes yang tepat.
By Sri Maryati - Kesehatan Senin, 01 Mei 2017 09:40:16