Mewaspadai Gejala dan Penyebab Infeksi Paru pada Anak
Setiap orangtua pasti menginginkan anak mereka tumbuh dengan sehat dan terhindari dari beragam penyakit. Namun, tidak semua anak bisa melaluinya. Terkadang ada berbagai gangguan yang bisa dialami oleh anak selama masa pertumbuhannya. Salah satunya yaitu gangguan infeksi paru.
Maka dari itu, untuk mencegahnya, setiap orangtua harus mengetahui serta mewaspadai gejala dan penyebab infeksi paru pada anak. Segera periksakan ke dokter jika anak menunjukkan gejala-gejala yang mengindikasikan penyakit infeksi paru.
Mengetahui serta Mewaspadai Gejala dan Penyebab Infeksi Paru pada Anak
Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit infeksi paru atau pneumonia bisa menyebabkan kematian pada anak, terutama yang berusia dibawah 5 tahun. Maka dari itu, sebaiknya para orangtua mewaspadai batuk dan gangguan pernafasan yang dialami anak, karena bisa saja itu merupakan tanda awal dari pneumonia.
Anak-anak memang memiliki semangat yang tinggi untuk beraktivitas dan bermain, sehingga kurang waspada pada dirinya sendiri. Bahkan, merka ingin selalu tetap bermain meskipun sedang sakit.
Namun, sebagai orangtua, Anda sebaiknya tidak membiarkan anak hingga terkulai lemas untuk memastikan bahwa anak memang sakit. Ketika mendapati ritme nafas anak menjadi lebih cepat, maka Anda harus segera memeriksakan si kecil ke dokter. Karena, ini bisa saja termasuk salah satu gejala yang mengindikasikan penyakit infeksi paru.
Selain gangguan pernafasan, berikut ini beberapa gejala infeksi paru yang bisa dialami anak, diantaranya adalah :
- Demam
- Menggigil
- Pucat dan lesu
- Batuk
- Muntah
- Hidung tersumbat
- Kesulitan bernafas hingga dada dan perut terlihat menggembung
- Nafas diiringi suara mendenging
- Terasa nyeri dibagian dada
- Perut terasa sakit akibat batuk terus menerus
- Nafsu makan menurun, sehingga bisa memicu dehidrasi
- Sulit beristirahat
- Menangis lebih sering dari biasanya
- Pada kasus yang parah, bibir dan kuku jari bisa berubah warna menjadi kebiruan atau abu-abu.
Infeksi paru bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti bakteri, jamur, serta sejumlah virus. Bahkan, virus flu juga bisa memicu infeksi paru pada anak.
Penyakit infeksi paru cenderung menyerang anak-anak yang memiliki sistem imun yang lemah, seperti bayi yang tidak mendapatkan ASI atau anak yang kurang gizi, anak-anak dengan HIV, bahkan anak yang terinfeksi campak. Sejumlah faktor lingkungan juga dapat meningkatkan risiko anak terkena infeksi paru, seperti orangtua yang merokok atau tinggal di daerah padat penduduk.
Infeksi paru biasanya terjadi setelah saluran pernafasan bagian atas yang mencakup hidung dan tenggorokan terinfeksi, berupa pilek dan nyeri tenggorokan. Setelah 2 sampai 3 hari, infeksi ini dapat menyebar ke paru-paru. Sistem imun yang lemah atau belum terbentuk sempurna tidak mampu membasmi infeksi awal yang ringan, sehingga dapat menyebar dengan mudah ke paru-paru dan memicu infeksi paru. Kondisi ini dapat menghambat jalan udara ke paru-paru, sehingga anak mengalai kesulitan dalam bernafas serta asupan oksigen berkurang.
Perlu diketahui, penyakit infeksi paru dapat menular melalui percikan ludah ketia penderita batuk atau bersin, termasuk menyentuh sapu tangan penderita. Selain itu, penularan juga bisa terjadi melalui berbagai peralatan makan dan minum yang digunakan oleh penderita infeksi paru.
Segera periksakan anak ke dokter agar bisa mendapatkan pertolongan medis. Penggunaan obat infeksi paru mungkin diperlukan untuk membantu meredakan gejala penyakit infeksi paru yang timbul.
By Sri Maryati - Ibu Dan Anak Senin, 22 Mei 2017 09:46:14