Terapi Pengobatan untuk Mengatasi Keluhan Sesak Nafas
Sebenarnya sesak nafas bukanlah sebuah penyakit, melainkan termasuk sebuah keluhan atau gejala dari kondisi kesehatan yang lainnya. Selain itu, sesak nafas juga bisa disebabkan karena hal-hal ringan. Walaupun begitu, Anda tidak boleh menyepelekannya. Mengingak nafas merupakan salah satu hal yang penting bagi manusia agar bisa tetap hidup.
Untuk mendiagnosa sesak nafas yang timbul, dokter akan mendengarkan dada pasien saat bernafas, dan akan menanyakan terkait riwayat merokok dan riwayat keluarga dengan gangguan sesak nafas. Jumlah oksigen dalam darah bisa diukur dengan tes darah atau oksimeter denyut nadi, yaitu perangkat yang digunakan dengan cara klip ke jari.
Spirometri merupakan tes utama bagi pasien sesak nafas. Ini bertujuan untuk mengukur seberapa banyak udara yang dapat bergerak masuk dan keluar dari paru-paru dan sebera cepat pasien dalam melakukannya.
Tes ini dilakukan dengan cara mengambil nafas dalam-dalam dan meniup sekeras yang pasien bisa ke dalam tabung. Tes mungkin akan diulangi setelah pasien menghirup kepulan obat bronkodilator yang membuka saluran udara.
Antikoligenik merupakan jenis bronkodilator yang sering digunakan oleh orang-orang yang mengalami sesak nafas. Menggunakan bronkodilator, obat-obatan yang mengendurkan otot-otot saluran udara untuk membantu menjaga mereka agar tetap terbuka dan membuatnya lebih mudah untuk bernafas.
Jika terapi pengobatan untuk mengatasi keluhan sesak nafas dengan bronkodilator tidak cukup membadu, maka Anda bisa memilih kortikosteroid yang berbentuk inhaler. Anda juga bisa mengonsumsi steroid yang berbentuk pil atau suntikan untuk mengobati sesak nafas.
Tidak hanya dengan menggunakan obat sesak nafas, Anda juga bisa melakukan pengobatan dengan terapi oksigen. Sesak nafas akut bisa menurunkan oksigen dalam darah, sehingga mungkin akan diperlukan oksigen tambahan.
Hal ini dapat membantu Anda tetap aktif tanpa merasa lelah atau kehabisan nafas, serta membantu untuk melindungi otak, jantung, dan organ lainnya.
Bagi mereka yang mednerita sesak nafas memiliki risiko untuk terkena infeksi paru-paru yang lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat.
Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengelami sesak nafas yang lebih buruk dan batuk yang disertai dengan demam. Ini bisa menjadi salah satu tanda infeksi paru. Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk membantu mengatasinya.
By Sri Maryati - Kesehatan Senin, 22 Mei 2017 13:13:03