Penyebab Dan Gejala Penebalan Dinding Rahim Pada Wanita
Penyebab dan gejala penebalan dinding rahim sebaiknya perlu anda ketahui sejak dini, khususnya bagi anda para wanita. Sehingga anda bisa menjadi lebih waspada lagi terhadap penyakit yang satu ini.
Rahim adalah organ reproduksi pada wanita yang mana bertanggung jawab untuk beberapa fungsi reproduksi termasuk di dalamnya menstruasi, implantasi, kehhamilan, persalinan dan juga pengiriman. Namun, organ khusus wanita ini nyatanya juga tidak lupuut dari berbagai permasalahan kesehatan yang salah satunya adalah penebalan dinding rahim.
Dalam istilah medis, penyakit penebalan dinding rahim sering kali di sebut dengan istilah Hiperplasia endometrium, merupakan penyakit pada sistem reproduksi wanita, yang menimbulkan permsalahan berupa terjadinya penebalan atau pertumbuhan yang berlebihan dari dinding rahim atau endometrium (lapisan yang mengelupas pada saat menstruasi).
Kondisi ini sendiri terjasdi akibat tumbuhnya jumlah sel-sel secara abnormal sehingga embentuk sebuah pertumbuhan yang berlebihan. Konidisi ini pula membuat para wanita pada umumnya menjadi sulit untuk hamil atau memperoleh keturunan, bahkan meski penyakit hiperplasia endometrium ini bukan penyakit sejenis kanker, namun penyakit ini bisa menjadi pemicu kanker rahim di kemudian hari jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Penyebab dan gejala penebalan dinding rahim
Memiliki terlalu banyak hormon estrogen tanpa diimbangi dengan hormon progesteron, merupakan hal yang disebut-sebut sebagai penyebab penebalan dinding rahim pada wanita. Jika ovulasi tidak terjadi, maka progesteron tidak akan di buat, dan lapisan rahim tidak meluruh. Sedangkan endometrium akan terus tumbuh sebagai respon terhadap estrogen. Jumlah sel-sel penyusunnyapun menjadi lebih banyak melebihi kondisi ini (hiperplasia).
Namun untuk bisa memahami secara lebih dalam bagaimana berkembangnya hiperlapsia endometrium, maka ada baiknya jika kita memahami terlebih dahulu bagaimana perubahan hormonal selama siklus menstruasi mempengauhi lapisan rahim.
Pada awal siklus menstruasi berlangsung, indung telur menghasilkan estrogen , yang mana hormon ini mengarah terhadap pertumbuhan lapisan rahim, sehingga rahim menebal guna mempersiapkan diri untuk kehamilan. Dan di tengah siklus, telur kemudian di lepaskan dari salah satu indung telur (ovulasi). Dan setelah proses ovulasi berlangsung, tak jarang kadar hormon lainnya seperti progesteron juga meningkat. Progesteron ini mempersiapkan endometrium untuk menerima dan memlihara telur yang dibuahi.
Jika khamilan terjadi, maka keua hormon ininakan segera menurun penurunan progesteron sendiri memicu terjadinya menstruasi, atau peluruhan lapisan endometrium. Dan setelah lapisan rahim ini benar-benar keluar berwujudkan darah haid dengan tuntas. Dan maka siklus mentruasi akan di mulai kembali dan juga akan terulang.
Adapun selain dari pada itu, beberapa kondisi berikut juga dapat meningkatkan resiko terjadinya penebalan dinding rahim yang diantaranya adalah:
- Wanita yang berusia 35 tahun ke atas
- Memiliki kulit tubuh putih
- Belum pernah hamil sebelumnya
- Usia yang lebih tua saat menopause
- Usia dini saat menstruasi di mulai
- Memiliki riwayat kesehatan tertentu seperti diabetes melitus, sindrom ovarium, penyakit kantung empedu, dan lainnya
- Mengalami kegemukan atau obesitas
- Merokok
- Memiliki keluarga dengan riwayat kesehatan menderita kanker ovarium, usus, atau kanker rahim.
Lalu apa tanda-tanda penebalan dinding rahim?
Adapaun ciri-ciri orang yang mengalami penebalan dinding rahim yang paling menonjol adalah terjadinya pendarahan uterus ang abnormal, yang dapat diartikan sebagai berikut:
- Pendarahan terjadi selama periode menstruasi yang lebih berat atau lebih lama di bandingkan dengan biasnya.
- Siklus haid yang lebih pendek dari 21 hari (di hitunmg dari hari pertama periode menstruasipada hari pertama atau periode haid berikutnya.
- Terjadinya pendarahan setelah menopause.
- Pendarahan yang terjadi di luar jadwal menstruasi.
Dan sebagai akibat dari pendarahan tersebut, menyebabkan wanita kehilangan banyak darah sehingga bisa menyebabkan anemiadengan serangkaian gejalanya seperti lemah, letih, lesu, pusing, berkkunang-kunang dan wajah tampak pucat. Bahkan pada beberapa kasusus, kondisi penebalan dinding raghim sendiri menimbulkan ketidak nyamanan atau rasa sakit pada daearah rahim serta rasa sakit saat berhubungan intim bersama suami. Jika anda merasa mengalami beberapa gejala di atas sebaiknya pengobatan penebalan dinding rahim segera di lakukan dengan cara memeriksakan kondisi kesehatan anda terlebih dahulu ke dokter kandungan.
Nah ituh informasi yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini seputar penyebab dan gejala penebalan dinding rahim pada wanita. Sepatutunya setelah anda menyimak informasi tersebut anda menjadi lebih waspada dan lebih meningkatkan kualitas pola hidup sehat anda. Adapun bagi anda yang kini tengah mencari produk obat penebalan dinding rahim alami, anda bisa mendapatkannya disini. Terimakasih telah menyimak informasi kami hingga selesai semoga apa yang di sampaikan bermanfaat dan menjadi wawasan bagi anda.
By Nida Saripah - Penyakit Sabtu, 10 Juni 2017 10:08:08