Cara Mendeteksi Penyakit Leukemia yang Perlu Diketahui
Penyakit leukemia atau kanker darah akhir-akhir ini menjadi perbincangan karena merupakan penyakit yang menjadi penyebab meninggalnya suami dari Ririn Ekawati. Lalu, seberapa bahayakah penyakit leukemia tersebut ?
Seperti yang diketahui bahwa penyakit kanker merupakan salah satu jenis penyakit berbahaya yang banyak ditakuti dan juga merupakan penyebab kematian tertinggi didunia. Terdapat banyak jenis penyakit kanker yang bisa timbul, termasuk kanker darah atau leukemia.
Pada artikel sebelumnya kami sudah memberikan informasi seputar definisi, penyebab, dan gejala penyakit leukemia. Nah, kali ini kami akan memberikan informasi seputar cara mendeteksi penyakit leukemia yang harus diketahui agar kita bisa mencegah dan menghindari penyakit leukemia. Untuk informasi selengkapnya, silahkan simak uraian dibawah ini !
Cara Mendeteksi Penyakit Leukemia yang Perlu Diketahui
Pada tahap awal, penyakit leukemia jarang sekali menunjukkan gejala. Maka dari itu, dokter seringkali menemukan kasus ini melalui pemeriksaan darah rutin. Namun, selain melalui tes darah, Anda juga bisa melakukan beberapa cara lain untuk mendeteksi penyakit leukemia. Berikut ini cara mendeteksi penyakit leukemia atau kanker darah yang bisa Anda lakukan, diantaranya :
Pemeriksaan fisik
Pada tahap awal, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien. Misalnya mencari tanda apakah kulit terlihat terlalu pucat karena sering mengalami anemia atau ada tidaknya pembengkakan pada sistem limfa dan hati.
Tes darah
Dengan menganalisis sampel darah pasien, maka dokter bisa mendiagnosis apakah kadar sel darah putih atau platelet jumlahnya melebihi batas normal, yang biasanya memang dapat memicu leukemia.
Biopsi
Biopsi merupakan satu-satunya cara pasti untuk mengetahui apakah didalam sumsum tulang pasien terdapat sel-sel leukimia. Hal ini membutuhkan anestesi lokal untuk membantu mengurangi rasa sakit. Dokter akan mengambil beberapa sumsum tulang dari tulang pinggul atau tulang besar lainnya. Ada dua cara yang biasa digunakan, yaitu :
- Aspirasi sumsum tulang, yaitu menggunakan jarum berongga tebal yang diambil hanya sumsum tulang.
- Biopsi sumsum tulang, yaitu menggunakan jarum berongga sangat tebal untuk mengangkat sepotong kecil tulang dan sumsum tulang.
Spinal tap
Dalam proses ini, dokter akan mengangkat beberapa cairan cerebrospinal (cairan yang mengisi ruang di sekitar otak dan sumsum tulang belakang). Menggunakan jarum panjang dan kecil untuk mengangkat cairan. Prosedur ini memerlukan waktu sekitar 30 menit dan dilakukan pembiusan lokal. Pasien harus berbaring beberapa jam setelahnya untuk mempertahankannya agar tidak mengalami sakit kepala.
Sitogenetik
Laboratorium akan meneliti kromosom dari sampel sel darah, sumsum tulang, atau kelenjar getah bening. Jika kromosom abnormal ditemukan, maka tes dapat menunjukkan jenis leukemia yang dialaminya. Misalnya, orang dengan CML memiliki kromosom abnormal yang disebut kromosom Philadelphia.
X-ray dada
Pemeriksaan X-ray dapat menunjukkan pembengkakan kelenjar getah bening atau tanda-tanda lain dari penyakit yang terdapat didalam dada.
By Sri Maryati - Tips Rabu, 14 Juni 2017 08:15:06