5 Hal Terkait Penyakit Leukemia yang Patut Diketahui
Hampir semua bagian yang ada dalam tubuh dapat mengalami gangguan, termasuk darah. Leukemia atau kanker darah menjadi salah satu masalah kesehatan yang dapat menyerang darah, tepatnya di sumsum tulang dimana sel-sel darah yang baru dibentuk.
Gejala awal dari penyakit leukemia seringkali jarang diketahui sehingga penyakit terlanjur berkembang dan menimbulkan berbagai komplikasi. Mengetahui informasi seputar leukemia dan gejala awalnya sangat penting dan bisa menjadi salah satu kunci suksesnya pengobatan bagi penderita leukemia sekaligus mempertahankan kualitas hidupnya di kemudian hari.
Berikut ini 5 hal terkait penyakit leukemia yang patut diketahui, diantaranya adalah :
- Leukemia bukan penyakit tertular
Leukemia bukanlah penyakit infeksi yang mudah menular. Leukemia sendiri merupakan tipe keganasan atau kanker darah yang menyerang jaringan pembentul sel-sel darah, termasuk sumsum tulang dan kelenjar getah bening.
Jaringan tersebut normalnya menghasilkan sel-sel darah dalam jumlah yang normal, termasuk sel darah putih. Sel darah putih atau leukosit ini berfungsi sebagai tentara yang memerangi berbagai kuman dan virus penyebab penyakit. Pada penderita leukemia, jumlah sel darah putih yang diproduksi sangat berlebih dan fungsinya tidak normal. Sel-sel ini justru menyerang sel normal sehingga banyak menyebabkan kerusakan di tubuh.
- Gejalanya hampir sama dengan penyakit biasa
Menurut dokter spesialis penyakit dalam dan hematologi onkologi medis dari RD Dharmais, Hilman Tadjoedin, gejala leukemia hampir menyerupai penyakit biasa, yaitu demam, lemas, pucat, gusi membengkak, sakit kepala, nyeri tulang, dan berat badan menurun. Jika beberapa gejala tersebut timbul tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter.
- Leukemia dapat diturunkan
Hingga saat ini tidak ada penjelasan pasti mengenai penyebab leukemia. Walaupun begitu, beberapa faktor diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang terkena leukemia di kemudian hari. Salah satunya adalah riwayat leukemia di keluarga, terutama orangtua dan saudara kandung.
Selain itu, riwayat kemoterapi, paparan terhadap zat kimia tertentu, down syndrome, dan merokok juga diketahui dapat berpengaruh terhadap risiko leukemia. Orang yang memiliki faktor risiko tersebut diharapkan akan lebih waspada jika gejala awal leukemia terjadi.
- Beda jenis leukemia, beda pula tingkat keberhasilan pengobatannya
Diketahui terdapat 4 jenis leukemia yang sejauh ini dikenal dalam dunia medis, yaitu Acute Myeloid Leukemia (AML), Chronic Myeloid Leukemia (CML), Acute Lymphocytic Leukemia (ALL), Chronic Lymphocytic Leukemia (CLL).
Keempat jensi leukemia tersebut dibedakan berdasarkan kecepatan perkembangan penyakit dan tempat berkembangnya. Akut berarti perkembangan leukemia berlangsung cepat sehingga tubuh hampir tidak memiliki cadangan sel darah putih normal sebagai tentara untuk membentengi diri.
Sebaliknya, pada jenis leukemia kronik, perjalanan penyakit berlangsung lebih lambat, sehingga umumnya tubuh memiliki cukup tentara untuk memerangi kuman penyakit. Hal inilah yang menjadi dasar suksesnya pengobatan pada penderita leukemia.
- Penderita leukemia dapat menjalani kehidupan normal
Hal terakhir terkait leukemia yang patut diketahui yaitu bahwa penderita leukemia bisa menjalani kehidupan secara normal. Selain jenis leukemia, keberhasilan pengobatan juga dipengaruhi oleh derajat penyakit ketika awal diketahui dan usia ketika didiagnosis. Semakin dini penyakit ini didiagnosis dan dilakukan terapi, maka tingkat keberhasilan pengobatan leukemia pun akan semakin baik.
By Sri Maryati - Kesehatan Kamis, 15 Juni 2017 10:38:33