Jenis-Jenis Injeksi Lutut untuk Mengatasi Osteoarthritis
Siapapun pasti pernah mengalami yang namanya nyeri sendi. Bahkan, penyakit yang disebut sebagai penyakit orang tua ini kini juga banyak dialami oleh mereka yang berusia muda. Terdapat berbagai faktor yang bisa menyebabkan nyeri sendi, seperti proses penuaan, trauma, dan faktor lainnya.
Osteoarthritis atau disebut juga pengapuran sendi merupakan salah satu penyakit yang dapat menyerang sendi. Penyakit ini merupakan penyakit sendi degeneratif yang mempengaruhi tulang rawan persendian.
Osteoarthritis biasanya diawali dengan nyeri yang dapat ditahan. Jika Anda mengalami nyeri pada salah satu sendi dengan frekuensi yang tidak normal atau nyeri yang timbul mengganggu aktivitas Anda, maka disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Dokter biasanya akan meresepkan obat osteoarthritis untuk dikonsumsi dan menyarankan perubahan gaya hidup sebelum memberikan pilihan pengobatan lainnya.
Selain mengonsumsi obat oral, dokter juga dapat menyarankan pemberian obat melalui injeksi lutut. Berikut ini jenis-jenis injeksi lutut untuk mengatasi osteoarthritis yang bisa dilakukan, diantaranya adalah :
- Kortikosteroid
Pemberian kortikosteroid ini bermanfaat untuk mengurangi inflamasi atau pembengkakan. Meskipun kortikosteroid yang diminum bisa digunakan untuk mengobati rematik, namun obat minum ini tidak menjadi pilihan utama bagi penderita osteoarthritis.
Kortikosteroid yang disuntikkan langsung ke sendi lutut penderita osteoarthritis akan bekerja lebih efektif. Pengobatan ini akan menyasar langsung pembengkakan atau inflamasi pada sendi sehingga tulang-tulang pada sendi tersebut tidak saling bersinggungan ketika bergerak.
Injeksi ini memang dapat meredakan nyeri dan inflamasi secara cepat. Namun, disisi lain, injeksi kortikosteroid tidak selalu memberikan efek pada semua orang. Selain itu, Anda juga tidak bisa menerima injeksi jika lutut sudah dalam kondisi rusak berat.
Dosis injeksi yang dapat diterima juga terbatas, biasanya hanya 1 kali dalam 3 atau 4 bulan pada sendi yang sama. Menerima injeksi kortikosteroid terlalu banyak dapat menyebabkan pemecahan tulang rawan dan memperberat kondisi lutut. Selain itu, terlalu sering menerima injeksi ini juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah, osteoporosis dan atrofi kulit.
- Asam hialuronat
Pada penderita osteoarthritis, lutut mungkin mengalami kekurangan asam hialuronat. Zat ini berfungsi untuk melapisi tulang rawan dan berguna sebagai pelumas serta peredam sehingga lutut dapat bergerak dengan bebas.
Terapi ini bertujuan untuk menggantikan asam hialuronat alami dan mencegah tulang saling bergesekan. Selain itu, zat ini juga dapat meredakan inflamasi dan mengurangi nyeri.
Disisi lain, injeksi asam hialuronat ini memberi efek pereda nyeri dan inflamasi yang lebih lama timbulnya (tidak secepat injeksi kortikosteroid). Dimana, jika efek injeksi kortikosteroid dapat terasa paling cepat setelah 2 minggu, namun efek injeksi asam hialuronat baru dapat dirasakan penuh setelah 5 minggu. Pada beberapa orang bahkan juga bisa saja tidak merasakan manfaatnya.
- Athrocentesis (pengisapan cairan)
Berbeda dengan jenis injeksi lutut sebelumnya, prosedur ini justru mengisap cairan dari sendi lutut. Mengeluarkan cairan berlebih pada lutut akan membantu mengurangi rasa sakit dan bengkak secara langsung. Terkadang prosedur ini dilakukan setelah penderita menjalani suntik kortikosteroid atau asam hialuronat.
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa prosedur ini juga memiliki efek samping, seperti memar, bengkak, atau infeksi pada tempat penyuntikan.
By Sri Maryati - Kesehatan Selasa, 04 Juli 2017 11:09:55