Gejala dan Penyebab Polip Rahim yang Harus Diwaspadai
Polip rahim menjadi salah satu penyakit yang menyerang daerah kewanitaan. Polip rahim merupakan daging tumbuh yang melekat pada dinding bagian dalma rahim dan menonjol ke dalam rongga rahim. Pertumbuhan sel-sel pada lapisan rahim (endometrium) yang berlebihan bisa berujung pada pembentukan polip uterus atau polip rahim.
Polip dapat berbentuk bulat atau oval, dan ukurannyapun bervariasi. Polip rahim biasanya merupakan tumor jinak (bukan kanker), namun polip ini dapat menimbulkan gangguan pada siklus menstruasi atau kesuburan.
Polip rahim dapat menyerang wanita dengan usia berapapun, namun umumnya penyakit ini terjadi pada wanita yang berusia 40 tahun dan jarang ditemukan pada wanita dibawah 20 tahun. Jenis polip ini juga biasanya timbul sebelum atau sesudah menopause. Maka dari itu, untuk mencegah terjadinya polip rahim, kita harus mengetahui dan memahami gejala dan penyebab polip rahim.
Mengenali Gejala Polip Rahim yang Harus Diwaspadai
Untuk mencegah terjadinya polip rahim, alangkah baiknya kita mengetahui dan memahami berbagai gejala polip rahim yang timbul. Gejala polip rahim berbeda pada setia penderita. Namun, beberapa gejala umum yang mungkin terjadi, diantaranya :
- Perdarahan diluar siklus menstruasi
- Menstruasi tidak teratur atau di luar perkiraan, misalnya jarak siklus menstruasi yang terlalu dekat.
- Menstruasi dengan volume perdarahan yang berlebihan dan berlangsung lama
- Sulit atau tidak bisa hamil
- Perdarahan setelah menopause
Tidak semua penderita polip rahim mengalami gejala yang sama. Bahkan, terkadang terdapat penderita yang sama sekali tidak merasakan gejala apapun. Maka dari itu, pemeriksaan secara berkala sangat penting.
Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Polip Rahim
Penyebab pasti dari penyakit polip rahim belum diketahui. Namun, para pakar menduga bahwa kondisi ini cenderung dipengaruhi oleh kadar hormon estrogen dalam tubuh seorang wanita. polip rahim sendiri bersifat sensitif terhadap hormon estrogen yang berarti bahwa cara polip ini menanggapi estrogen sama dengan respon lapisan rahin terhadap hormon tersebut.
Selain itu, terdapat beberapa faktir atau kondisi yang dipercaya dapat memengaruhi kadar hormon dan meningkatkan risiko polip rahim, diantaranya :
- Usia. Umumnya polip rahim terjadi pada wanita yang sedang atau sudah mengalami proses menopause.
- Obesitas. Kondisi ini tidak hanya menjadi faktor pemicu polip rahim, tapi juga berbagai penyakit lainnya.
- Penggunaan tamoksifen, yaitu obat yang digunakan untuk menangani kanker payudara.
- Mengidap hipertensi.
Jika polip rahim tidak menimbulkan gejala, mungkin perawatan tidak diperlukan. Namun, jika polip menyebabkan perdarahan berat selama periode menstruasi atau diduga berpotensi menyebabkan kaner, maka polip haru diangkat.
Pengunaan beberapa pengobatan hormonal tertentu seperti progestin atau gonadotropin-releasing hormone agonists dapat digunakan sebagai perawatan sementara. Pengobatan ini dapat membantu mengurangi gejala polip. Selain itu, penderita juga bisa memanfaatkan obat tradisional polip rahim yang berasal dari tumbuhan.
By Sri Maryati - Kesehatan Jum'at, 11 Agustus 2017 13:44:10