Gejala dan Penyebab Kanker Lidah yang Patut Diwaspadai
Baru-baru ini seorang perempuan bernama Rezy Selvia Dewi meraskan duka mendalam. Kisah yang ia ceritakan mengenai meninggalnya sang suami, Andrie K Farid, di akun facebooknya menjadi viral. Rezy menceritakan tentang kronologis suaminya yang menderita kanker lidah hingga meninggal.
Ibu satu anak ini mengaku menyesal saat tidak pernah melarang suaminya merokok, begadang, dan makan. Menurutnya, ketiga hal inilah yang menjadi penyebab suaminya menderita penyakit membahayakan tersebut.
Curhatan Rezy ini bisa menjadi alarm untuk semua orang yang membacanya. Dengan mengetahui dan menyadari berbagai gejala kanker lidah yang timbul, maka ini akan membantu mencegah perkembangan kanker lidah.
Lalu, apa gejala dan penyebab kanker lidah yang patut kita ketahu dan waspadai ?
Sebelum menjelaskan mengenai gejala dan penyebabnya, alangkah baiknya kita ketahui terlebih dahulu apa itu kanker lidah. Kanker lidah merupakan jenis kanker yang tumbuh pada sel-sel lidah. Kanker lidah paling sering tumbuh dan berkembang pada sel-sel skuamosa yang ada di permukaan lidah.
Sel skuamosa merupakan sel berbentuk datar atau pipih seperti kulit yang melapisi permukaan mulut, hidung, laring tiroid, dan tenggorokan. Kanker lidah paling sering menyerang sel-sel skuamosa. Maka dari itu, kanker lidah yang berawal dari sel ini sering juga disebut dengan kanker sel skuamosa.
Kanker lidah memiliki gejala awal yang mirip dengan sariawan. Hal ini membuat banyak orang sering mengabaikannya. Walaupun begitu, Anda tdiak perlu langsung panik. Meskipun gejala awal kanker lidah bisa dibilang mirip sariawan, namun terdapat beberapa hal lain yang menyertai tahap awal penyakit ini. Jadi, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan rongga mulut.
Beberapa gejala kanker lidah yang bisa timbul dan harus diwaspadaid iantaranya adalah :
- Sakit saat menelan
- Sakit tenggorokan yang terjadi secara terus-menerus
- Perdarahan pada lidah tanpa sebab yang jelas
- Bercak berwarna merah atau putih, benjolan, atau sariawan yang tidak kunjung sembuh
- Rasa kebas dalam mulut yang tidak kunjung hilang
- Rasa sakit pada telinga (jarang terjadi)
Beberapa indikasi tersebut bisa saja disebabkan oleh penyakit atau infeksi lain selain kanker lidah. Namun, alangkah baiknya Anda tetap waspada dan lakukan pemeriksaan ke dokter jika gejala-gejala tersebut terjadi lebih dari 3 minggu, terutama jika Anda termasuk perokok berat dan sering mengonsumsi minuman beralkohol.
Sayangnya, penyebab kanker lidah ini belum diketahui secara pasti, sehingga cukup sulit untuk mewaspadainya. Namun, terdapat beberapa faktor tertentu yang dipercaya dapat memicu timbulnya kanker lidah ini, seprti diantaranya :
- Rendahnya higienitas mulut
Kanker lidah dapat dihubungkan dengan luka pada mulut yang tidak kunjung sembuh. Luka ini dapat terjadi akibat patahan gigi yang melukai bagian dalam mulut atau sariawan yang sering timbul dan tidak kunjung sembuh. Maka dari itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan mulut dan segera obati luka yang terjadi dalam rongga mulut.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Indonesia menunjukkan bahwa orang dengan kebersihan mulut yang buruk berisiko mengalami kanker rongga mulut, termasuk kanker lidah sebanyak 2,3 kali.
- Minuman beralkohol
Mengonsumsi minuman beralkohol atau minuman keras secara rutin dalam jumlah yang relatif banyak juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lidah. Risiko kanker lidah ini akan semakin meningkat jika konsumsi alkohol dikombinasikan dengan merokok.
- Rokok
Sekitar 85% kanker pada daerah kepala dan leher, termasuk lidah, disebabkan oleh kebiasaan konsumsi tembakau. Selain itu, perokok pasif juga berisiko lebih tinggi untuk terserang kanker di bagian kepala dan leher.
- Human papillomavirus (HPV)
Meskipun jarang trjadi, namun virus HPV dapat menimbulkan pertumbuhan jaringan abnormal dalam mulut sehingga dapat memicu kanker. Penularan ini dapat terjadi jika Anda bersentuhan langsung dengan kulit penderita atau benda yang telah terkontaminasi oleh virus tersebut atau melalui hubungan seksual, seperti hubungan intim, seks anal, ataupun seks oral.
By Sri Maryati - Kesehatan Senin, 14 Agustus 2017 15:53:06