Mengetahui Perbedaan Penyakit Epilepsi Dan Kejang Demam
Perbedaan penyakit kejang epilepsi dan kejang demam sangatlah penting untuk anda ketahui. Dengan begitu, pada saat anak, keluarga hingga teman dan kerabat mengalami kejang anda sudah bisa langsung membedakan apakah kejang yang di alami di akibatkan epilepsi maupun sebatas kejang demam. Jika kejang yang di alami merupakan gejala epilepsi, maka anda bisa langsung memberikan pertolongan pertama pada penderita epilepsi yang tepat.
Tak sedikit orang yang beranggapan bahwasannya kejang demam dan epilepsi itu sama. Namun nyatanya keduanya adalah kondisi yang berbeda. Meski keduanya di tandai dengan gejala kejang, namun penyebab timbulnya kejang itu sendiri berbeda. Untuk cara membedakan mana kejang yang di sebabkan gejala kejang demam dan gejala awal epilepsi, bisa kita lihat dari pada gejala dan penyebab kejang tersebut timbul.
Mengenal perbedaan penyakit epilepsi dan kejang demam
Meski keduanya memiliki gejala yang sama yaitu kejang, namun terdapat perbedaan yang mendasar dari kedua kondisi ini. Diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Epilepsi
Penyakit epilepsi atau ayan sendiri adalah kondisi gangguan kronik yang di tandai oleh berulangnya bangkitan epilepsi berupa manifestasi klinis atau gejala kaibat lepasnya muatan listrik yang berlebihan dan hipersinkron dari sel neron di otak. Adapun berbagai penyebab epilepsi di antaranya adalah sebagai berikut:
- Idiopatik: yaitu golongan yang belum atau tidak di ketahui penyebabnya. Termasuk faktor keturunan.
-
Simtomatik yang merupakan golongan yang di ketahui penyebabanya seperti
kelainan metabolik, trauma kepala, tumor kepala, stroke, infeksi otak,
kelainan otak bawaan sejak lahir dan sebagainya.
Adapun gejala dari epilepsi sendiri tak hanya kejang, melainkan juga kondisi lainnya seperti sering melamun dan juga hilangnya penurunan kesadaran.
2. Kejang demam
Menurut dr. Nang Kusdiyan, SpA MKes, kejang demam atau step (stiup) bangkitan kejang yang terjadi akibaty terjadinya kenaikan subuh pada tubuh (suhu rektal/di atas 38 derajat celsius) tanpa di sertai adanya infeksi susunan saraf pusat dan gangguan elektrolit maupun metabolik. Kondisi ini pada umumnya di alami oleh anak yang berusia 6 bulan sampai berusia 5 tahun. Akan tetapi jika kejang yang di sertai demam terjadi sebelum usia 5 bulan maka itu bukan di sebut kejang demam.
Adapun penyebabnya di sebabkan oleh edanya penyakit infeksi seperti ISPA, batuk, filek, infeksi telinga, sehingga menimbulkan kejang. Akan tetapi, nilai ambang ketahanan anak terhadap demam berbeda, sudah ada yang mengalami kejang pada suhu 38 derajat celsius ada juga yang baru kejang ketika suhunya naik menjadi 40 derajat celsius. Kejang demam juga dapat di sebabkan oleh ketidak matangan otak dan termoregulator atau pengaturan suhu tubuh, genetik atau keturunan, ataupun ada riwayat keluarga yang mengalami kejang demam.
Pada umumnya kasus kejang demam sendiri tidak beresiko menjadi epilepsi terkecuali, demam kejang yang di alami bersifat kompleks dan berulang.
Bagaimana, sudah jelas bukan perbedaan penyakit epilepsi dan kejang demam
seperti apa? Jika anda, anak, keluarga atau kerabat ada yang positif
mengalami epilepsi, sebaiknya segera berikan pengobatan intensif salah satunya
dengan obat epilepsi tradisional berupa produk jelly gamat rasa jeruk.
Meski begitu, bukan berarti kejang demam tidak memlukan perawatan,
tetap penderita kejang demam juga memerlukan penanganan yang tepat.
By Nida Saripah - Penyakit Selasa, 15 Agustus 2017 16:12:11