Diagnosis Dan Pengobatan Kista Bartholin Secara Medis
Pengobatan kista bartholin secara medis mungkin di anggap sebagai hal yang umum. Namun, agar anda tidak merasa bingung ada baiknya juga anda mengetahui rangkaian pengobatan kista di bibir vagina ini sebelum anda memulai menjalani pengobatan. Adapun informasi selengkapnya bisa anda simak dalam informasi berikut ini.
Mungkin anda tak jarang mendengar kata kista. Ya, kista merupakan sejenis tumor jinak yang terbungkus oleh semacam selaput jaringan. Kista sendiri paling sering di temui dengan bentuknya yang kistik, berisi cairan kental, bahkan ada pula yang berisi nanah, udara dan lainnya. Tumor jinak ini pada umumnya bisa tumbuh di bagian tubuh mana saja. Sehingga bisa terbilang jenis kista sesuai dengan tempat tumbuhnya mencapai lebih dari satu. Seperti halnya kista rahang, kista ovarium, kista ganglion hingga kista bartholin.
Mungkin anda sering mendengar beberapa jenis kista tersebut, namun bagaimana dengan kista bartholin? Ya kista bartloin atau kista di bibir vagina ini adalah sejenis kista yang tepatnya timbul pada kelenjar bartholin. Nah, kelenjar bartholin sendiri memiliki fungsi untuk mengeluarkan pelumas saat menjalani hubungan seksual. Namun, kelenjar ini sesekali tersumbat akibat beberapa jenis bakteri penyakit menular sekual. Sehingga cairan yang biasa di keluarkannya terjebak dan terakumulasi di dalamnya. Nah, cairan berlebih tersebutlah yang kemudian berkembang menjadi kista akibat terkontaminasi dengan bakteri.
Seperti kista pada umumnya, kista bartholin juga termasuk ke dalam tumor jinak dan tidak membahayakan. Namun jangan salah, jika kista ini di biarkan maka tak jarang ukurannya akan bertambah semakin besar, yang tentu akan menimbulkan ketidaknyamanan tertutama saat duduk dan berjalan. Bahkan lebih dari itu beberapa orang yang menderita kista memiliki resiko lebih tinggi terkena kanker. Maka dari itu, pengobatan sebaiknya perlu di lakukan sejak dini untuk penyembuhan yang lebih cepat.
Diagnosis kista bartholin yang biasa di lakukan
Perlu untuk anda ketahui, bahwasannya kista bartholin sendiri hanya terjadi pada salah satu sisi, sementara sisi lainnya tetap berukuran normal. Kista bartholin yang terinfeksi biasanya bisa langsung di kenali oleh dokter berdasarkan ukuran dan gejalanya.
Namun berbeda dengan kista bartholin yang terinfeksi, pada dasarnya kista bartholin yang tidak terinfeksi memerlukan dignosis berupa pemeriksaan rutin pada daerah panggul akibat gejala kista bartholin tidak muncul hanya saja berbentuk benjolan tanpa rasa sakit dan juga dapat teraba lunak.
Adapun selain pemeriksaan panggul, kemungkinan dokter juga akan mengambil contoh cairan dari vagina untuk mengetahui apakah ada infeksi menular seksual. Biopsi juga akan di rekomendasikan bagi pasien pasca menopause atau yang berusia lebih dari 40 tahun untuk mendeteksi sel kanker. Bahkan dokter juga akan menyarankan untuk melakukan prosedur pengangkatan untuk memastikan apakah benjolan tersebut ganas terlebih pada lansia.
Pengobatan kista bartholin secara medis
Pada umumnya, penanganan kista bartohlin dapat di tangani dengan cara yang berbeda-beda. Jika kondisi yang di alami berupa kista kista kecil dan tidak terinfeksi dapat di rawat di rumah tanpa memerlukan prosedur obat-obatan yang spesifik. Seperti anda bisa melakukan pengobatan alami untuk kista bartholin berupa duduk berendam di dalam air hangat setinggi panggul hingga mengompresnya dengan handuk hangat secara teratur beberpa kali dalam sehari hingga kista pecah dan cairannya keluar.
Namun pada beberapa kasus, kista bartholin ini juga memerlukan penanganan yang lebih intensif. seperti halnya benjolan yang nampak membesar, membuat penderita tidak nyaman hingga terjadi infeksi. Selain menggunakan obat kista bartholin alami, sebagaian pasien yang menderita keluhan ini juga tak sedikit mempercayakan pengobatannya kepada tim ahli medis.
Adapun pengobatan medis kista bartholin dapat meliputi pemberian obat-obatan hingga proses pengangkatan kista. Dan ini lebih rincinya.
1. Pemberian obat pereda nyeri
Ibuprofen dan juga paracetamoal adalah beberapa contoh obat pereda nyeri di apotik yang bisa di konsumsi. Biasakan untuk memperhatikan keterangan dan dosis penggunaan saat saat mengonsumsi obat-obatan bebas. Anda sebaiknya langsung hubungi atau kunjungi fasilitas kesehatan terdekat jika benjolan bertambah besar dan sakit.
2. Obat anti-biotik
Pemberian obat antibiotik sendiri berfungsi untuk menghilangkan infeksi penyebab timbulnya kista atau abses akibat terinfeksi. Pemberian jenis obat juga di sarankan di mana penderita pun terbukti mengalami penyakit infeksi menular seksual. Antibiotik dapat tidak di pergunakan lagi apabila abses telah di keluarkan secara signifikan.
3. Menjalankan prosedur pemasangan kateter
Prosedur ini dapat di artikan sebagai pembuatan sayatan kecil yang di buat untuk memasukan kateter atau pipa dengan ujung balon tiup ke dalam kista. Biasanya prosedur ini di lakukan pada kista berupa abses (berisi nanah). Setelah nanah ataupun cairan di keluarkan, maka air garam mengisi balon dan membuatnya mengembang sehingga memenuhi kista. Hal tersebut untuk memicu pertumbuhan sel baru sekaligus untuk menciptakan saluran permanen agar tidak terjadi penyumbatan di masa mendatang.
4. Melakukan prosedur masupilasi kista
Prosedur yang satu ini dapat di artikan sebagai prosedur pengeluaran cairan dengan cara mengiris kista. Setelah itu, ujung kulit sekitarnya di jahit agar kista tetap bisa terbuka sebagai langkah untuk pencegahan tumbuhnya kista baru. Prosedur ini juga biasanya di kombinasikan dengan pemasangan kateter.
5. Prosedur operasi
Prosedur yang satu ini biasanya di lakukan jika prosedur sebelumnya tidak berhasil, kista yang terbentuk kembali hingga kista yang di alami oleh wanita pasca menopause karena memiliki resiko kanker lebihj tinggi. Namun sebelum prosedur operasi pengangkatan selaput berisi kista ini di lakukan, tentu di butuhkan anastesi umum terlebih dahulu.
Ada baiknya pada saat anda sedang menjalani pengobatan kista bartholin anda hindari melakukan aktifitas seksual bersama pasangan hingga 4 minggu. Selain itu, hindari pula penggunaan sabun yang mengandung wewangian. Untuk sementara gunakan pembalut agar proses pemulihan berjalan lebih baik tanpa timbulnya komplikasi.
By Nida Saripah - Penyakit Sabtu, 26 Agustus 2017 10:15:23