Fakta Hyperemesis Gravidarum yang Dialami Kate Middleton
Baru-baru ini, keluarga kerajaan Inggris mendapatkan kabar gembira. Pasalnya, Kate Middleton tengah mengandung anak ke tiga. Kabar ini tentu langsung disambut baik oleh seluruh rakyat Inggris ataupun masyarakat luas yang mencintai pasangan ini.
Namun, dibalik kabar bahagia tersebut, ternyata ada kabar yang cukup mengkhawatirkan. Sama halnya seperti dua kehamilan sebelumnya, pada kehamilan ketiga istri dari Pangeran William ini kembali mengalami kondisi hyperemesis gravidarum (HG).
Hyperemesis gravidarum adalah kondisi mual muntah yang berlebihan pada masa kehamilan dan jauh lebih parah daripada morning sickness. Pada morning sickness, mula dan muntah biasanya hanya terjadi dalam 14 minggu pertama periode kehamilan dan umumnya dialami pada pagi hari. Namun, pada kasus hyperemesis gravidarum, wanita hamil dapat mengalami mual dan muntah yang terus berlangsung hingga lebih dari 14 minggu atau hingga bayi lahir.
Hyperemesis gravidarum merupakan kondisi yang diperkirakan dialami oleh sekitar 1 dari setiap 100 wanita hamil. Mereka yang mengalami ini, dilaporkan mengalami mual hingga 50 kali sehari. Kondisi ini tidak boleh diabaikan dan harus segera ditangani secara medis. Selain dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, kondisi ini juga dapat berpengaruh buruk pada kesehatan fisik dan psikologis penderitanya, serta pertumbuhnan janin yang ada didalam kandungan.
Untuk memahami lebih dalam mengenai hyperemesis gravidarum, berikut ini merupakan fakta hyperemesis gravidarum seperti yang dialami Kate Middleton yang perlu diketahui, diantaranya :
- Bukan sekedar morning sickness parah
Sekitar 85% wanita hamil bisa mengalami morning sickness. Sedangkan hanya 2% wanita hamil yang mengalami hyperemesis gravidarum. Seorang wanita hamil yang mengalami hyperemesis gravidarum bisa diketahui melalui diagnosis eksklusif klinis seorang dokter obstetri dan ginekologi.
Beberapa gejala hyperemesis gravidarum yang yang biasa timbul diantaranya berupa mual dan muntah parah, penurunan berat badan dibawah 5% sebelum hamil, ketidakseimbangan elektrolit, bahkan hingga mengalami disfungsi tiroid dan hati.
- Janin baik-baik saja
Meskipun ibu mengalami mual dan muntah, namun janin akan tetap berkembang. Bahkan bayi-bayi dari ibu dengan hyperemesis gravidarum juga memiliki berat badan yang sehat. Walaupun demikian, ibu dengan hyperemesis gravidarum yang mengalami mual dan muntah hingga tidak makan beberapa hari harus segera memeriksakan diri ke dokter. Bahkan mungkin juga diperlukan rawat inap, diinfus, atau mendapatkan obat-obatan dari dokter.
- Obat-obatan bisa meringankan kondisi
Hingga saat ini, para peneliti belum bisa menemukan obat yang dapat membantu mengobati kondisi hyperemesis gravidarum. Namun, meskipun begitu, terdapat beberapa jenis obat yang bisa digunakan untuk meringankan mual dan muntah pada kehamilan secara umum.
- Disebabkan oleh HCG
Tidak sedikit wanita hamil dengan kondisi hyperemesis gravidarum khawatir gaya hidup di masa lalu menjadi penyebab kondisi ini. Namun, sebenarnya hyperemesis gravidarum ini disebabkan oleh pengaruh hormon saat hamil. Sama seperti morning sickness pada umumnya, hyperemesis gravidarum juga disebabkan karena adanya sirkulasi hormon kehamilan, yaitu HCG.
- Dapat terjadi pada kehamilan selanjutnya
Seperti yang dialami oleh Kate Middleton, wanita hamil yang pernah mengalami hyperemesis gravidarum pada kehamilan sebelumnya, berisiko mengalami kondisi serupa pada kehamilan berikutnya. Sekitar setengah dari wanita yang mengalami hyperemesis gravidarum pada kehamilan pertama bakal mengalami hal yang sama pada kehamilan kedua, dan kehamilan selanjutnya.
By Sri Maryati - Ibu Hamil Rabu, 06 September 2017 11:56:44