Mengenal Penyakit Langka Hemofilia yang Diidap Lay EXO
Demam K-Pop kini telah menyebar ke barbagai belahan dunia, tidak terkecuali Indonesia. Penampilannya yang bisa dibilang sempurna ternyata menarik minat banyak masyarakat, khususnya kaum hawa. Biasanya kita hanya melihat dan menikmati penampilan mereka di atas panggung atau TV.
Menjadi idol K-Pop tidaklah mudah dan membutuhkan banyak pengorbanan. Dengan jadwal yang padat, mereka dituntut tampil secara maksimal untuk menghibur para penggemar. Dibalik itu, apakah Anda tahu bahwa ternyata ada beberapa idol K-Pop yang mengidap penyakit berbahaya bahkan langka ?
Salah satu idol yang didiagnosis mengidap penyakit langka yaitu Lay EXO. Para EXO-L mungkin sudah mengetahui bahwa idol yang bernama asli Zhang Yixing ini mengidap penyakit kelainan darah langka yang disebut hemofilia. Karena penyakit tersebut, Lay harus berhati-hati terhadap tubuhnya. Pasalnya, jenis darah dalam tubuhnya yang langka membuat Lay tidak bisa menerima transfusi darah secara sembarangan bahkan Lay juga harus terlindung dari luka gores yang bisa mengeluarkan darah.
Lalu, apa itu penyakit hemofilia ? Simak penjelasannya di bawah ini !!
Definisi dan Gejala Penyakit Hemofilia
Hemofilia merupakan kelainan pada sistem pembekuan darah Akibatnya, ketika tubuh mengalami luka, perdarahan akan terjadi lebih lama. Masalah pembekuan ini bisa terjadi di luar tubuh (permukaan kulit) dan dalam tubuh, teramsuk otak. Kurangnya faktor pembeku darah ini disebabkan oleh terjadinya mutasi genetik. Faktor pembeku darah tersebut adalah protein penting yang dikenal dengan faktor VIII, IX, XI. Pada penderita hemofilia, faktor tersebut sangatlah rendah dalam tubuh.
Hemofilia termasuk golongan penyakit langka dan penyakit bawaan yang umumnya dialami pria. Penyakti ini dapat diturunkan karena mutasi gen yang menyebabkan perubahan dalma untaian DNA (kromosom) sehingga membuat proses dalam tubuh tidak berjalan dengan normal. Mutasi gen ini dapat berasal dari ayah, ibu, atau kedua orangtua.
Hemofilia terdiri dari beberapa jenis, namun yang paling sering terjadi adalah hemofilia A dan B. Walaupun tidak terdapat obat yang dapat menyembuhkan, namun penderita hemofilia dapat hidup dengan normal selama penanganan gejala dilakukan dan menghindarkan dari dari semua kondisi yang dapat memicu perdarahan.
Gejala penyakit hemofilia
Gejala utama yang dapat timbul pada penderita hemofilia diantaranya adalah perdarahan yang sulit berhenti atau berlangsung lebih lama, teramsuk perdarahan pada hidung (mimisan), otot, gusi, atau sendi. Tingkat keparahan perdarahan tergantung dari jumlah faktor pembeku dalma darah, seperti diantaranya :
- Hemofilia ringan, jumlah faktor pembekuan darah berkisar antara 5-50%. Gejala berupa perdarahan berkepanjangan juga baru timbul ketika penderita mengalami luka atau pasca menjalani prosedur medis, seperti operasi.
- Hemofilia sedang. Faktor pembekuan darah berjumlah sekitar 1-5%. Penderita akan mudah mengalami memar dan perdarahan sendi.
- Hemofilia berat. Hemofilia jenis ini memiliki faktor pembekuan darah yang kruang dari 1%. Penderita biasanya mengalami perdarahan pada gusi, sendi, otot, dan sering mimisan tanpa sebab yang jelas.
Secara umum, gejala yang sering timbul pada penderita hemofilia diantaranya yaitu :
- Perdarahan yang sulit dijelaskan.
- Mimisan tanpa sebab yang jelas.
- Banyak memar besar di sekujur tubuh.
- Darah pada urin dan feses.
- Nyeri dan bengkak pada sendi, terkadang terasa panas saat disentuh.
- Perdarahan berlebih pada luka kecil, cedera, atau perawatan gigi dan gusi.
Jika Anda atau orang-orang di sekitar Anda mengalami beberapa gejala yang telah disebutkan di atas, maka segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab sebenarnya dibalik kondisi yang dialami. Pemeriksaan yang dilakukan dengan segera juga dapat membantu Anda untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah timbulnya kondisi yang lebih serius.
By Sri Maryati - Kesehatan Rabu, 13 September 2017 14:28:26