Jenis Pengobatan Gagal Ginjal yang Umum Dilakukan
Ginjal merupaakn sepasang organ yang berbentuk menyerupai kacang yang terletak pada punggung bagian bawah. Fungsi utamanya adalah untuk meyaring racun dan sisa-sisa makanan dan mengirimkannya ke usus, untuk kemudian dibuang melalui air kemih. Jika ginjal tidak baerfungsi dengan baik, maka dapat terjadi kondisi gagal ginjal.
Gagal ginjal adalah kondisi dimana ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring cairan dan sisa-sisa makanan. Ketika kondisi ini terjadi, kadar racun dan cairan brbahaya akan terkumpul didalam tubuh dan dapat berakibat fatal jika tidak diobati.
Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia, Dr Tunggal Situmorang SpPD-KGH, menyebutkan ada 3 jenis pengobatan gagal ginjal yang umum dilakukan, diantaranya :
- Peritoneal Dialisis (Cuci Darah)
Istilah cuci darah mungkin sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Ini merupakan salah satu cara mengatasi gagal ginjal yang sudah kronik. Dengan cuci darah, maka zat sisa dan kotoran dalam darah yang tidak dapat dibersihkan ginjal akan disaring menggunakan membran peritoneal. Prosedurnya yaitu dengan pembedahan rongga perut.
- Hemodialisis
Menggunakan mesin, darah akan dibersihkan dengan filter buatan yang terdapat pada mesin. Maka dari itu, vaskuler akan dibedah dan dikeluarkan, kemudian setelah bersih akan dikembalikan lagi ke dalam tubuh. Terdapat dua jarum yang digunakan dan diturukkan ke vaskuler, yaitu berfungsi untuk jalan keluar darah menuju mesin dan untuk jalan masuk darah ke dalam tubuh.
- Transplantasi ginjal
Dalam dunia medis, ini merupakan jenis pengobatan yang paling ideal, dimana prosedur pengobatan ini bertujuan untuk mengganti ginjal yang telah rusak dengan yang lebih sehat. Namun, pengobatan gagal ginjal dengan cara transplantasi tentu memerlukan biaya yang cukup besar, serta Anda harus mencari ginjal yang cocok untuk Anda. Selain itu, terdapat berbagai faktor lain yang perlu dikonsultasikan dengan dokter ahli.
Selain jenis pengobatan gagal ginjal yang telah disebutkan, penderita juag biasanya harus mengonsumsi banyak obat-obatan untuk mencegah komplikasi. Pola makan sehat juga dapat membantu membuat pengobatan menjadi lebih efektif. Penderita akan disaranakn untuk mengendalikan jumlah protein dalam makanan untuk mencegah agar kondisi tersebut tidak berkembang dengan cepat, bersama dengan konsumsi garam, potasioum, dan fosfor.
By Sri Maryati - Kesehatan Senin, 02 Oktober 2017 14:26:39