Penyebab Ketuban Pecah Dini Pada Ibu Hamil Dan Komplikasinya
Penyebab ketuban pecah dini atau pecah sebelum masa kontraksi untuk melahirkan sang bayi, pada umumnya dapat di sebabkan oleh banyak faktor. Dan hal ini sendiri merupakan salah satu dari penyebab bayi lahir prematur.
Patut untuk anda ketahui, bahwasannya selama kehamilan, janin yang berda dalam kandungan di lindungi serta di kelilingi oleh membran (selaput) yang berisi cairan atau yang biasa kita kenal dengan istilah ketuban. Air ketuban sendiri berfungsi untuk melindungi bayi dari berbagai jenis infeksi yang masuk melalui vagina serta melindungi bayi dari tekanan luar. Selain dari pada itu, air ketuban ini juga memungkinkan bayi untuk bergerak di dalam rahim.
Adapun secara geris besar, kantung ketuban sendiri memiliki 2 lapisan. Diantaranya:
- Chorion (lapisan luar), terdiri dari kolagen yang jumlahnya akan semakin menurun seiring usia kehamilan yang semakin membesar. Hal tersebut yang menyebabkan lapisan luar kantung ketuban ini menjadi lebih lemah saat telah memasuki waktu kelahiran.
- Amnion (lapisan dalam).
Nah kedua lapisan tersebutlah yang menjadikan kantung ketuban begitu kuat dan juga elastis. Di perlukan banyak tekanan agar kantung ketuban pecah. Dan normalnya, kantung ketuban ini akan pecah, sebelum mejelang waktu kelahiran bayi.
Berbagai penyebab ketuban pecah dini pada ibu hamil
Seperti yang telah di terangkan sebelumnya bahwa kantung ketuban pecah sesaat sebelum bayi akan lahir. Dan cairannya yang di sebut dengan air ketuban akan keluar melalui vagina. Namun meski begitu, ada kalanya kantung ketuban pecah dini atau pecah sebelum waktunya. Yakni lebih tepatnya sebelum kandungan memasuki usia 37 minggu.
Masalah ketuban pecah dini ini umumnya menyebabkan beberapa komplikasi yang bahkan mampu membahayakan nyawa sang ibu dan janin. Sehingga, persalinan prematur alias bayi harus di lahirkan sebelum waktunya biasanya perlu di lakukan secepatnya. Adapun berbagai pemicu kantung ketuban pecah dini adalah sebagai berikut:
- Terjadinya infeksi, baik itu infeksi rahim, leher rahim maupun vagina. Dan ini adalah pemicu umum ketuban pecah sebelum waktunya.
- Mengalami trauma. Baik akibat kecelakaan kendaraan bermotor, terjatuh dan lain sebagainya.
- Rahim dan kantung ketuban yang terlalu memelar. Kondisi tersebut bisa di akibatkan oleh jumlah janin dalam kandungan lebih dari pada satu ataupun volume cairan ketuban yang terlalu banyak.
- Mengalami stres atau sering merokok selama masa kehamilan.
- Menjalani operasi atau biopsi serviks.
- Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol selama masa kehamilan (preeklamsia).
- Pendarahan pada vagina selama kehamilan.
- Indeks massa tubuh ibu hamil sangat rendah.
Komplikasi atau akibat ketuban pecah dini bagi ibu dan janin
ketuban pecah dini juga bisa di anggap hal yang serius. Karena selain menyebabkan bayi lahir prematur, masih terdapat berbagai komplikasi ketuban pecah dini lainnya, seperti:
- Meningkatnya resiko terjadinya retensio plasenta (sebagian attau semua plasenta tertinggal dalam rahim. Kondisi ini menyebabkan terjadinya pendarahan postpartum primer dan sekunder (kehilangan darah dalam waktu 24 jam hingga enam minggu setelah melahirkan).
- Oligohidramnion atau cairan ketuban terlalu sedikit bila terjadi pada kehamilan usia muda. Kondisi ini dapat menyebabkan infeksi hingga kematian pada janin.
- Solusio plasenta atau terlepasnya sebagaian maupun seluruh plasenta dari dinging rahim sebelum proses persalinan terjadi.
- Tali pusat janin terputus.
- Infeksi dalam rahim. Kondisi ini dapat terjadi pada saat kuman bermigrasi ke dalam kantung ketuban. Berbagai gejala yang dapat di alami adalah berupa suhu tubuh yang naik, keputihan yang tak biasa, vagina yang berbau busuk, denyut nadi cepat, nyeri di perut bagian bawah serta detak jantung bayi bayi yang lebih cepat di bandingkan dengan biasanya.
- Bayi mengalami cidera otak hingga kematian. Hal tersebut dapat terjadi pada saat kantung ketuban pecah, yang menyebabkan cairan ketuban hilang dan tali pusat bisa terjepit di antara bayi dan juga dinding rahim.
- Paru-pru bayi tidak berkembang dengan baik. Hal ini bisa terjadi pada saat kantung ketuban pecah di usia kehamilan 23 minggu.
Apabila anda curiga mengalami kantung ketuban pecah dini, sebaiknya anda segera pergi ke rumah sakit maupun pusat kesehatan terdekat untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat. Air ketuban sendiri bisa di kenali dari warnanya yang bening atau ada bintik-bintik putih, di sertai darah atau lendir dan juga tidak berbau.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini seputar penyebab ketuban pecah dini beserta komplikasinya. Semoga bermanfaat dan tentunya sebagai tindak kewaspdaan agar bisa menjaga kandungan anda ekstra lebih hati-hati lagi.
By Nida Saripah - Ibu Hamil Rabu, 04 Oktober 2017 10:29:54