Memahami Langkah Pertolongan Pertama Pada Henti Napas
Meninggalnya kiper Persela Lamongan, Choirul Huda kini masih meninggalkan duka. Choirul meninggal setelah terjadinya insiden benturan dengan rekan satu timnya, Ramon Rodrigues.
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, ia sempat di bawah ke UGD RSUD Soegiri dan mendapatkan perawatan untuk menyelamatkan 38 tahun tersebut. Dr Yudistiro Andri Nugroho, Spesialis Anastesi UGD RSUD Soegiri, membeberkan penyebab meninggalnya Choirul Huda, yaitu diduga diakibatkan karena henti napas atau henti jantung.
Henti napas atau henti jantung ini bisa terjadi kapanpun dan dimanapun. Bahkan, bukan hanya para atlet, semua orang pun bisa memiliki risiko mengalami henti napas. Ketika kita berada di sekitar orang yang baru saja tenggelam atau mengalami serangan jantung, maka kita harus mampu memberikan pertolongan pertama pada henti napas yang sebenarnya tidak sulit dilakukan.
Dalam Panduan Bantuan Hidup Dasar (BHD), terdapat serangkaian awal yang bisa dilakukan secara sadar dan sistematis pada korban atau pasien yang mengalami hentu napas. Agar tidak panik dan memperburuk kondisi, maka alangkah baiknya Anda ketahui dan pahami beberapa panduan BHD berikut ini :
Amankan lingkungan
Untuk menangani seseorang yang mengalami henti napas atau jantunh, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menghindari kerumunan yang dapat membuat sesak dan pertolongan pertama sulit dilakukan.
Cek respon korban
Sebelum melakukan sesuatu, alangkah baiknya cek terlebih dahulu respon korban untuk memastikan apakah mereka masih sadar atau tidak. Lakukan pengecekan dengan memanggil nama atau menepuk tubuh mereka. Jika tidak ada respon, maka segera cek respon bantuan jika hanya sendiri dalam menolong.
Berikan kompresi jantung dan bantuan napas
Jika korban tidak sadarkan diri dan sambil menunggu bantuan orang lain, kompresilah jantung dan berikan bantuan napas. Kompresi jantung dilakukan dengan menekan jantung korban dengan telapak tangan sekitar 30 kali dengan kedalaman 5 cm dan kecepatan 100-120 kali kompresi per menit.
Jika belum ada respons dari korban, berikan bantuan napas kuat dari m ulut ke mulut sebanyak 2 kali. Jika masih belum ada respons, maka kembali berikan kompresi dan bantuan napas.
Kondisikan tubuh korban
Jika korban sudah mulai memberikan respons, walaupun dalam kondisi lemah, kondisikan tubuh mereka dalam posisi khusus untuk memaksimalkan kemampuan bernapas.
Adapun posisi ini dilakukan dengan mengangkat lengan kiri hingga di atas kepala korban yang berbaring. Lengan kanan diangkat dan dilingkarkan ke samping wajah. Kemudian kaki kanan di tekuk. Setelah itu, korban dimiringkan ke sisi kiri.
Dengan mengetahui dan memahami langkah pertolongan pertama pada henti napas tersebut, diharapkan dapat menurunkan risiko komplikasi yang lebih parah terhadap penderita. Semoga bermanfaat.
By Sri Maryati - Kesehatan Selasa, 17 Oktober 2017 15:48:06