Manfaat Vitamin B6 untuk Mengatasi Penyakit Anemia

Disebut juga sebagai pyridoxine, vitamin B6 merupakan nutrisi penting untuk fungsi sistem saraf pusat, kulit, dan darah. Suplemen vitamin B6 memiliki fungsi untuk mengatasi beberapa jenis anemia serta defisiensi vitamin B6. Selain itu juga bisa digunakan untuk mencegah efek samping obat seperti cycloserine. Kekurangan vitamin ini juga bisa disebabkan berbagai faktor seperti pecandu alkohol, gagal jantung, gagal ginjal, sirosis hati, masalah pada sistem pencernaan, dan hipertiroidisme.

Mengapa kita perlu mengonsumsi vitamin B6? Tubuh membentuk protein dengan cara mengubah asam amino dalam makanan dimana perubahan ini dibantu oleh kinerja vitamin B6. Selain itu, manfaat vitamin B6 untuk mengatasi penyakit anemia juga membantu tubuh untuk membentuk energi dengan cara membakar cadangan gula yang ada dalam organ tubuh. Vitamin B6 juga membantu pembentukan hemoglobin, zat yang penting untuk mengedarkan oksigen, enzim, serta berbagai zat makanan ke seluruh organ tubuh.

Setiap harinya, kita membutuhkan vitamin B6 sebanyak 0,2 miligram untuk membantu tubuh memproduksi 60 jenis enzim penting. Namun vitamin ini tidak bisa dikonsumsi secara berlebihan karena bisa menjadi racun untuk tubuh. Dosis umum untuk menangani defisiensi vitamin B6 adalah 2,5 sampai 10 miligram per hari yang disesuaikan dengan kondisi pasien dan tingkat keparahannya. Tidak dianjurkan mengonsumsi 10 miligram vitamin B6 per hari karena bisa berdampak buruk untuk tubuh.

Sebelum mengonsumsi vitamin B6 untuk mengagasi penyakit anemia, baca aturan pakai pada kemasan dan tidak dianjurkan mengonsumsinya melebihi dosis. Vitamin B6 bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, konsumsi pada jam yang sama setiap hari untuk memaksimalkan efeknya. Jika tidak sengaja melewatkan jadwal minumnya, sebaiknya segera minum begitu ingat. Tetapi jangan mengganti dosis yang terlewat dengan menggandakannya.

Lalu apa efek samping dari vitamin B6? Salah satu efek samping yang bisa terjadi akibat penggunaan vitamin B6 adalah masalah sistem saraf, mati rasa, kebas, kesemutan, serta gangguan pada indera peraba.