Begini Cara Mencegah Preeklampsia Ringan Dan Berat Saat Hamil
Cara mencegah preeklampsia ringan dan berat selama kehamilan sebaiknya di ketahui, terlebih oleh ibu hamil yang mana pada kehamilan sebelumnya mengalami kondisi preeklampsia ini. Karena banyak ahli medis yang menyebutkan bahwa, jika kehamilan pertama sang ibu mengalami preeklampsia, maka tidak menutup kemungkinan, pada kehamilan kedua juga akan beresiko yang sama.
Namun, anda tak perlu khawatir terlebih dahulu. Karena terdapat beberapa langkah yang bisa anda lakukan untuk mencegah kondisi tersebut terulang kembali, seperti yang akan kami sampaikan pada kesempatan kali ini.
Mengenal sedikit tentang apa itu preeklampsia
Preeklmapsia adalah salah satu kondisi medis yang umumnya sering kali terjadi pada ibu hamil, bersalin dan bahkan terjadi dalam masa nifas. Kondisi ini umumnya ditandai dengan terjadinya peningkatan protein pada air seni (proteinuri), peningkatan tekanan darah (hipertensi), Pembengkakan (edema) dan terkadang di sertai dengan konvulasi atau kejang-kejang bahkan sampai koma.
Penyakit yang patut di waspadai oleh ibu hamil ini biasanya terjadi pada trimester ketiga kehamilan, akan tetapi dapat pula terjadi sebelumnya seperti trimester kedua bahkan pertama.
Adapun wanita yang sangat bersiko tinggi mengalami preeklampsia ialah dia yang sebelumnya pernah mengalami hipertensi, diabetes, penyakit autoimun seperti lupus, thrombolifia, penyakit ginjal, wanita dengan riwayat keluarga pra-eklampsia, wanita dengan obesitas dan juga kehamilan kembar.
Cara mencegah preeklampsia ringan dan berat saat hamil
Setelah pada kesempatan sebelumnya kami telah paparkan berbagai komplikasi atau bahaya preeklampsia bagi ibu hamil dan janin, tentunya pencegahan akan kondisi tersebut sebaiknya perlu kita lakukan sejak dini, sehingga preeklampsia bahkan berbagai bahayanya tidak di alami oleh para bunda.
Upaya pencegahan preeklampsia sendiri salah satunya bisa di lakukan dengan memperhatikan nutrisi selama kehamilan. Karena tak hanya bermanfaat bagi janin di dalam kandungan, ternyata berbagai nutrisi pun mampu mencegah berbagai komplikasi selama kehamilan termasuk preeklampsia.
Dan adapun salah satu nutrisi yang banyak di anjurkan adalah dengan rajin mengonsumsi probiotik (baktweri baik). Dalam sebuah syudi di katakan, bahwasannya wanita hamil yang mengonsumsi susu atau makanan dengan kandungan probiotik dapat mengurangi kemungkinan menderita komplikasi kehamilan akhir seperti preeklampsia.
Selain dari pada itu, untuk mencegah penyakit ini juga bisa di lakukan dengan menghindari berbagai penyebabnya. Meski hingga saat ini penyebaba preeklampsia belum di ketahui secara sepenuhnya, namun para ahli mencurigai lemak tubuh yang berlebihan, genetik, serta nutrisi yang buruk merupakan penyebab preeklampsia bahkan eklampsia.
Untuk antisipasi lainnya, ibu hamil sebaiknya melakukan pemeriksaan secara berkala selama kehamilan berlangsung. Sehingga ada tidak adanya penyakit preeklampsia dapat terdeteksi dengan cepat. Dokter biasanya akan melakukan serangkaian pemeriksaan mulai dari memeriksa tekanan darah, tes urin dan juga tes darah.
Dokter juga terkadang akan melakukan beberapa tes lainnya seperti pemeriksaan ginjal, fungsi pembekuan darah, melakukan pemeriksaan dengan USG untuk melihat perkembangan janin dan melakukan pemindaian dengan alat doppler untuk mengukur keefesienan peredaran darah ke plasenta.
Penangan pereklampsia yang di anjurkan
Meski terdapat beberapa komplikasi yang cukup memabahayakan, sebenarnya bunda juga tak perlu khawatir secara berlebihan apabila terbukti terkena preeklampsia. Karena kondisi ini nyatanya bisa di atasi dengan 2 pengobatan yang di lakukan, baik itu medis konvensional maupun secara holistik modern.
Medis konvensional sendiri adalah jenis pengobatan yang di lakukan tergantung pada seberapa dekat tanggal perkiraan kelahiran sang ibu. Apabila kelahiran sudah dekat dengan prediksi tanggal lelahiran dan bayi sudah cukup berkembang, maka dokter akan menyarankan supaya kelahiran di percepat,
Namun apabila sang ibu mengalami preeklampsia ringan, sementara sang bayi belum berkembang secara sempurna, maka dokter akan menyarankan sang ibu untuk melakukan beberapa hal seperti:
- Istirahat dengan berbaring pada sisi kiri tubuh agar janin tidak menindih urat darah.
- Sering melakukan pemeriksaan sebelum kelahiran.
- Mengurangi asupan garam dalam makanan
- Minum 8 gelas air putih atau lebih.
Bahkan selain itu, dokter juga bisa saja menyarankan sang bunda untuk mengonsumsi beberapa jenis obat dan melakukan beberapa terapi tertentu.
Sedangkan, penangan preeklampsia secara holistik moderen biasanya di lakukan oleh dokter dengan menyarankan ibu mengambil tindakan preventif serta perawatan seperti berikut ini:
- Hindari stres. Hal tersebut karena stres mampu mengacaukan metabolsime tubuh, menurunkan sistem imun dan menyebabkan tekanan darah tinggi.
- Perbanyak mengonsumsi sayuran berdaun hijau seperti brokoli, wortel, kacang-kacangan dan buah-buahan,
- Minum air putih sebanyak 8 gelas perhari.
- Hindaru minum susu, kafein, softdrink dan juga junk food.
- Ganti garam meja dengan garam laut.
- Mengonsumsi suplemen dan vitamin tertentu.
Sekian informasi yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga apa yang telah kami sampaikan dapat bermanfaat dan anda bisa menikmati masa kehamilan dengan nyaman dan tanpa kekhawatiran yang berlebihan ya bun!
By Nida Saripah - Ibu Hamil Jum'at, 27 Oktober 2017 11:29:49