Kondisi Langka Ini Memicu Keluarnya Keringat Darah
Saat ini ada banyak kondisi langka yang ditemukan. Setelah sebelumnya sindrom Kleine-Levine yang menyebabkan seseorang menjadi putri tidur, kali ini diberitakan ada seseorang yang berkeringat darah. Hal ini mungkin membuat siapapun kaget dan panik. Bagaimana bisa darah keluar padahal tidak ada luka di tubuh. Untuk mengetahui informasinya, simak uraian berikut !
Mengetahui Kondisi Langka yang Bisa Memicu Keluarnya Keringat Darah
Seorang prempuan berusia 21 tahun di Italia mengidap penyakit langka dan misterius. Kondisi ini menyebabkan ia mengeluarkan keringat darah. Kondisi ini sudah dialaminya selama 3 tahun terakhir. Kepada dokternya, ia mengaku sering mengalami pendarahan dari wajah dan telapak tangannya.
Pendarahan ini keluar begitu saja dari kulit dan selaput, tanpa disertai luka, dan biasanya berlangsung selama 1-5 menit saat sedang tidur dan berolahraga. Pendarahan juga menjadi lebih intens ketika ia berada dalam kondisi stres. Karena merasa malu dengan kondsiinya tersebut, wanita tersebut sering mengucilkan dirinya dari orang lain.
Menurut laporan yang dipublikasikan di Canadian Medical Association Journal pada Senin (23/10/17), disebutkan bahwa saat berada di rumah sakit, dokter mengamati adanya pelepasan cairan darah dari wajahnya.
Pengujian yang dilakukan juga menunjukkan bahwa yang keluar memang benar-benar darah dan bukan keringat yang berwarna. Padahal, analisis kulit dengan mikroskop menunjukkan bahwa jaringan kulit perempuan tersebut normal.
Hermatolog dr Jacalyn Duffin dari Queen's University menyebutkan bahwa apa yang dialami oleh wanita tersebut adalah hematidrosis. Beberapa kasus pernah dilaporkan, namun dokter masuh skeptis hingga kasus yang menimpa wanita ini. Meskipun kondisi ini memang benar-benar terjadi, namun belum ada yang mengetahui penyebabnya.
Beberapa peneliti berhipotesis bahwa peningkatan tekanan pada pembuluh darah menyebabkan pelepasan sel darah merah melalui saluran kelenjar keringat. Sedangkan para peneliti lainnya menduga jika kondisi tersebut terjadi akibat aktivitas respons tubuh, yang umumnya terjadi saat orang mengalami ketakutan dan tekanan mendadak. Respons ini memicu pelepasan hormon tertentu yang membuat seseorang menjadi lebih waspada.
Namun, dalam beberapa kasus, pendarahan juga bisa taerjadi akibat pecahnya pembuluh darah kecil, kelainan yang membuat darah sulit mengental, atau tekanan darah tinggi.
Untuk meminimalisir kondisi tersebut, selain diberi pil gejala depresi, wanita tersebut juga mendapatkan pengobatan dengan obat hipertensi untuk membantu mengontrol tekanan darahnya. Pengobatan ini tampaknya cukup berhasil karena pendarahannya berkurang, walaupun tidak sepenuhnya berhenti.
By Sri Maryati - Kesehatan Jum'at, 03 November 2017 11:22:12