Risiko Penyakit dari Golongan Darah yang Harus Diketahui
Setiap orang memiliki golongan darah yang berbeda-beda. Perbedaan golongan darah ini dikelompokkan menjadi tipe A, B, AB, dan O. Masing-masing golongan darag akan menentukkan kecocokannya ketika akan dilakukan transfusi darah. Selain itu, dari golongan darah seseorang juga bisa diketahui potensi penyakit yang bisa timbul.
Walaupun begitu, penelitian ini masih terlalu dini untuk dapat ditarik kesimpulannya, dan para ahli juga belum berhasil menemukan penjelasan yang pasti mengenai korelasi tersebut. Golongan darah tidak bisa diubah, namun mengetahui potensi risiko sejak awal akan sangat membantu untuk menentukan tindakan pencegahan apa yang sesuai.
Berikut ini risiko penyakit dari golongan darah yang harus diketahui dan diwaspadai, diantaranya yaitu :
- Kesehatan perut
Dalam sebuah penelitian di tahun 2010 yang dipublikasikan oleh American Journal of Epidemiology menemukan bahwa mereka yang memiliki golongan darah A berisiko tertinggi terkena kanker lambung, sedangkan orang dengan golongan darah O berisiko lebih besar untuk terserang penyakit tukak lambung.
- Penyakit darah
Jika Anda memiliki golongan darah O, maka Anda berisiko lebih rendah terkena gumpalan darah. Sedangkan orang dengan golongan darah A, B, dan AB memiliki risiko 30% lebih tinggi untuk mengalami gangguan darah. Jika Anda memiliki golongan darah AB, Anda cenderung berisiko terkena pembekuan darah sebesar 20%.
- Gangguan memori
Sebuah studi di tahun 2014 yang diterbitkan dalam jurnal Neurology mengungkapkan, golongan darah AB memiliki risiko kerusakan kognitif 82% lebih besar dibandingkan dengan mereka yang memiliki golongan darah lainnya. Sedangkan tipe darah O dapat melindungi diri dari masalah memori, termasuk penyakit Alzheimer.
Sebuah studi tahun 2015 yang dipublikasikan oleh Brain Research Bulletin menemukan bahwa dari 189 orang yang telah menjalani MRI, orang-orang dengan golongan darah O memiliki materi abu-abu yang besar di otaknya. Hal inilah yang memberikan perlindungan terhadap demensia.
- Malaria
Para peneliti percaya bahwa parasit adalah penyebab malaria mengeluarkan protein yang menempel pada permukaan sel darah merah. Akibatnya, timbul berbagai gejala malaria, seperti demam, anemia, hingga koma.
Protein tersebut cenderung menempel lebih kuat pada sel darah merah tipe A, namun lebih lemah untuk golongan darah O. Menurut Bell, jika Anda memiliki golongan darah O, maka tidak mungkin mengumpulkan banyak parasit di dalam tubuh.
- Penyakit jantung
Mereka yang memiliki tipe darah O berisiko terkena penyakit jantung koroner lebih rendah hingga 23%. Menurut sebuah penelitian, tingkat risiko penyakit jantung tertinggi adalah pada tipe AB dan B .
- Penyakit cardiovaskular
Orang dengan golongan darah B memiliki risiko 72% lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini. Golongan darah AB memiliki risiko sebesar 23% lebih tinggi terkena penyakir kardiovaskular, sedangkan orang dengan golongan darah B hanya memiliki risiko sebesar 11%.
- Kanker pankreas
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pancreatic Cancer Cohort Consortium (PanScan) menemukan bahwa mereka yang memiliki golongan darah A dengan satu mutasi gen tertentu dapat berisiko tinggi menderita kanker pankreas. Sedangkan temuan lain mengungkapkan, golongan darah O memiliki tingkat kejadian kanker pankreas yang lebih rendah.
Selain beberapa penyakit yang telah disebutkan diatas, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa hampir 500 orang dewasa yang memiliki gangguan kognitif dan proporsi yang lebih besar terkena diabetes adalah tipe AB dibandingkan dengan golongan darah lainnya.
Terlepas dari golongan darah yang dimiliki, salah mengonsumsi makanan dan melakukan olahraga dengan cara yang tidak tepat juga bisa memicu timbulnya masalah kesehatan. Maka dari itu, kenalilah karakter golongan darag Anda untuk menghindari serangan penyakit. Walaupun beberapa golongan darah disebutkan berisiko terhadap penyakit tertentu, namun penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan.
Untuk mencegah serangan penyakit tersebut, sebaiknya hindari berbagai faktor risiko umum penyakit, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebih, dan kelebihan berat badan. Gaya hidup dan pola makan sehat dapat membantu mencegah serangan penyakit serta menjaga kesehatan tubuh.
By Sri Maryati - Kesehatan Senin, 13 November 2017 11:21:10