Suka Minum Bubble Tea? Waspadai Gangguan Kesehatan Ini!
Saat ini perkembangan dunia kuliner semakin inovatif. Kini banyak yang menghadirkan berbagai menu yang unik dan juga menarik para penikmat kuliner. Tidak hanya makanannya saja, tetapi berbagai jenis minuman pun kini telah hadir dengan berbagai rasa dan tampilan yang unik.
Dalam beberapa tahun terakhir, minuman dengan bubble atau bola-bola kenyal memang masih jadi buruan. Sensasi unik dari minuman bola bertekstur kenyal dengan rasa yang manis ini menjadi kenikmatan tersendiri.
Bubble tea merupakan salah satu minuman yang menambahkan bubble sebagai toping. Minuman ini berasal dari Taiwan dan dirilis pada tahun 1980. Bubble tea cukup populer, terutamam dikalangan remaja. Bahkan bubble tea dapat dijadikan sebagai makanan penutup atau disebut juga dessert.
Bahaya Terlalu Sering Mengonsumsi Bubble Tea Bagi Kesehatan
Rasanya yang enak, manis, dan segar membuat bubble tea cukup banyak diminati. Namun, ada baiknya untuk berhati-hati ketika menikmati minuman ini. Pasalnya, bubble tea yang dikonsumsi secara berlebihan ternyata berpotensi membahayakan.
Beberapa hal yang perlu disadari, bubble tea ini terdiri dari teh, susu, dan mutiara tapioka (bubble). Tak lupa sirup gula yang terkadang memiliki kandungan yang tinggi.
Dibalik teksturnya yang kenyal dan menyenangka, ternyata bubble ini memiliki dampak bagi kesehatan dan sama buruknya seperti permen. Bubble yang direbus dan mengandung gula tinggi ini bisa menambahkan setidaknya 5-14 kalori ke dalam minuman. Hal ini berarti, seperempat cangkir bubble kenyal akan menambahkan sekitar 100 kalori ekstra ke dalam minuman yang sudah memiliki kalori. Perlu diketahui, segelas bubble tea bisa mengandung gula sebanyak 50 gram dan memiliki kalori 500 kalori.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Jerman menyebutkan bahwa bola-bola tapioka pada bubble tea ini juga dianggap dapat menyebabkan kanker. Hasil studi di University Hospital Aachen, Jerman itu menyebutkan bahwa ada bahan kimia seperti bifenil poliklorinat atau PBC yang seharusnya tidak dijadikan sebagai bahan makanan.
Bahan-bahan tersebut bisa menjadi pemicu kanker, menurunkan sistem kekebalan tubuh, sistem reproduksi, dan sistem saraf. Penelitian lain yang dilakukan di University of Queensland menyebutkan bahwa konsumsi bahan kimia PBC bisa menyebabkan kambuhnya asma bagi penderitanya.
Tidak hanya itu, bubble tidak hanya menyumbang tambahan kalori, tetapi juga tidak menyumbang nutrisi apapun. Jadi, pada dasarnya, semua bubble hanyalah karbohidrat, dan hanya memiliki sedikit kandungan mineral dan vitamin tanpa serat.
Setelah mengetahui akan bahaya gangguan kesehatan akibat minum bubble tea tersebut, sebaiknya mulai sekarang hindari atau kurangi konsumsi jenis minuman tersebut. Namun, bagi Anda yang ingin tetap mengonsumsi minuman tersebut, untuk meminimalisir dampak negatifnya, Anda bisa memesan bubble tea dengan lebih sedikit gula (less sugar) dan tidak menambahkan topping lain seperti boba, jeli, dan puding.
By Sri Maryati - Kesehatan Rabu, 15 November 2017 15:29:49