Jangan Sepelekan! Ini Bahaya Meniup Makanan Atau Minuman Panas
Bahaya meniup makanan atau minuman panas pada dasarnya masih belum banyak di ketahui oleh masyarakat luas. Padahal selain di larang oleh Rosululloh SAW, kebiasaan ini juga ternyata bisa mengundang berbagai gangguan pada kesehatan. Untuk lebih jelasnya, sebaiknya anda menyimak ulasan berikut ini.
Mengonsumsi makanan maupun minuman yang masih panas memang bisa memberikan sensasi nikamatan tersendiri. Terlebih jika suhu udara terasa cukup dingin di malam hari di tambah lagi dengan guyuran hujan yang deras. Mengonsumsi mie yang panas tentunya akan menjadikan makanan terasa sangat nikmat. Selain itu, mengonsumsi minuman yang masih panas juga disebut-sebut mampu membuat pikiran menjadi lehih tenang serrta membuat tenggorokan atau pernapasan menjadi lega.
Namun, sayangnya akibat kurang sabar untuk menyantap makanan maupun minuman tersebut, agar tidak tidak telalu panas kita biasanya cenderung malah langsung meniupnya agar makanan maupun minuman tersebut menjadi lebih dingin. Padahal dalam islam, hal inipun tidak di perbolehkan sebagaimana hadist yang telah di riwayatkan oleh Bukhori, Rasululloh SAW pernah berabda:
"Apabila kalian (sedang) minum, maka jangan bernapas di dalam gelas dan saat membuang hajat, maka jangnlah sentuh kemaluan menggunakan tangan kanan".
Hadits tersebut mengindikasikan bahwa kita tidak di perbolehkan meniup atau bernapas di dalam gelas. Dan dalam arti luas, kita tidak di perbolehkan untuk meniup makanan maupun minuman yang masih panas. Meski rous tidak memberikan alasan terperinci, namun setelah banyak di teliti ternyata larangan tersebut dapat memicu terjadinya bahaya bagi tubuh.
Bahaya meniup makanan atau minuman panas bagi kesehatan
Tak sedikit para pakar kesehatan, seperti dr. Anisa Rachmawati baru-baru ini menyebutkan bahwasannya meniup makanan atau minuman yang masih panas justru malah bisa membuat bakteri dan juga virus penyebab penyakit pindah pada makanan atau minuman yang akan di konsumsi. Hal tersebut justru dapat membuat kita malah jatuh sakit.
Mungkin tanpa kita sadari, di dalam mulut kita sejatinya terdapat cukup banyak mikroorganisme layaknya virus maupun bakteri. Biasanya bakteri tersebut berkumpul pada sisa-sisa makanan yang tidak di bersihkan dengan baik.
Seperti contoh, mungkin kita banyak melihat orang tua yang tengah meniupkan makanan atau minuman panas pada anaknya. Padahal bisa jadi orang tua tersebut tengah mengalami flu, batuk bahkan TBC. Jika hal tersebut di lakukanm maka dikhawatirkan mikroorganisme ini akan berpindah pada makanan maupun minuman yang di konsumsi oleh anak sehingga anakpun bersiko tinggi terjangking berbagai jenis penyakit tersebut.
Selain dari pada itu, meniup makanan atau minuman masih panas juga di ketahui dapat menimbulkan masalah lainnya bagi tubuh seperti halnya membuat kadar asam di dalam tubuh meningkat secara signifikan. Kondisi tersebutp[un di ketahui mampu mempengaruhi kesehatan.
Seperti yang telah kita ketahui bersma bahwasannya manusia bernafas dengan menghirup oksigen (O2) dan menghembuskan karbondioksida (C2O). Dan ketika kita meniup makanan, tentu yang jkita keluarkan adalah gas C02. Sementara itu, makanan yang panas tadi mengeluarkan uap air (H2O). Dan menurut reaksi kimia, pabila uapa air berinteraksi dengan karbondioksida maka akan membentuk senyawa asam karbonat (carbonat acid) yang bersifat asam.
H20 + c02 => H2CO3
Dan patut untuk kita ketahui berma,a bahwasannya di dalam juga terdapat H2CO3 yang mana berfungsi untuk mengatur tingkat pH (tingkat keasaman) di dalam darah. Darah juga adalah buffer atau larutan yang dapat mempertahankan pH dengan asam lemahnya berupa H2C03 atau dengan basa konjugasinya berupa HCO3-, sehingga darah di ketahui memiliki pH sebesar 7,35 - 7,45 dengan reaksi sebagai berikut:
CO2 + H2O HCO3- + H+
Tubuh sendiri menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah tak lain berfungsi sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Adapun adanya kelainanan pada mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa menyebabkan salah satu dari 2 kelainan utama dalam kesimbangan basa, yakni:
- Asidosis: Suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) yang sering menyebabakan menurunnya pH darah.
- Alkalosis: suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung basa (terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.
Dan kembali ke permasalahan awal, jika makanan di tiup oleh mulut kita, maka karbondioksida dari mulut akan berikatan dengan uap air makanan yang menghasilkan asam karbonat. Asam tersebut sendiri akan mempengaruhi tingkat keasaman dalam darah, sehingga tak jarang dapat menyebabkan suatu kondisi dimana darah kita akan menjadi lebih asam dari seharusnya, sehingga pH dalam darah menjadi turun, yang mana istilah ini di kenal dengan istilah asidosis.
Adapun seiring menurunnya pH darah, maka pernapasan akan menjadi lebih cepat, sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbondioksida. Dan pada akhirnya, ginjal juga berusa untuk menetralisir keadaan tersebut, dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih.
Akan tetapi, kedua mekanisme tersebut tidak akan berguna jika tubuh terus menerus menghesilkan terlalu banyak asam, sehingga terjadilah asidosis berat. Dan sejalan dengan memburuknya asidosis, penderita umumumnya akan mulai merasakan kelelahan yang luar biasa, rasa ngantuk, semakin mual hingga mengalami kebingungan. Bahkan apabila asidosis semakin memburuk, tekanan darah akan terus turun mampu menyebabakan syok, koma hingga yang lebih membahayakan yaitu kematian.
Nah, itulah berbagai dampak bahaya meniup makanan atau minuman panas. Ternyata cukup mengerikan juga ya. Maka dari itu, mulai sekarang hendaklah anda membuang kebiasaan buruk tersebut dan mulailah makan setelah makanan menjadi dingin sehingga kita tidak perlu meniupnya. Karena selain kita meneladani sunah Nabi, hal tersebutpun nyatanya sangat baik untuk kesehatan kita. Salam sehat!
By Nida Saripah - Kesehatan Kamis, 16 November 2017 10:49:15