Risiko Penyakit Akibat Badai Cempaka yang Harus Diwaspadai
Pada Senin, 27 November 2017 lalu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan telah terbentuknya siklus tropis, Badai Cempaka, di pesisir selatan Pulau Jawa, sekitar 100 km sebelah selatan tenggara Cilacap. Lebih tepatnya di titik 8,6 lintang selatan dan 110,9 bujur timur.
Badai ini dipengaruhi oleh perbedaan tekanan yang tidak merata di permukaan wilayah Indonesia. Selain itu, badai ini juga dipengaruhi oleh perubahan suhu permukaan laut. Saat ini, matahari berada di bagian selatan bumi dan membuatnya lebih hangat dibandingkan dengan belahan bumi utara. Perbedaan ini membuat atmosfer di belahan bumi selatan lebih cair dan lebih renggang. Maka dari itu, tekanan udara pun jadi lebih rendah.
Badai Cempaka menyebabkan perubahan pola cuaca, termasuk hujan lebat, di sekitar wilayah yang dilaluinya. Sejumlah daerah di sepanjang Jawa dilanda hujan deras, angin kencang, dan tanah longsor. Maka dari itu, masyarakan dihimbau agar selalu waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.
Seiring dengan kondisi cuara tersebut, maka masyarakat patut waspada terhadap timbulnya berbagai penyakit. Melihat kondisi tersebut, terdapat sejumlah risiko penyakit akibat badai cempaka yang harus selalu diwaspadai, diantaranya :
- Diare
Terdapat beberapa jenis bakteri yang bisa menyebabkan diare, seperti Shigella dysentria, Salmonella Spp, Compylobacter jejui, Escherichia coli, dan Entamoeba histolytica. Semua b akteri tersebut dapat menginfeksi saluran usus, menyebabkan tinja cair dan berlendir. Selain itu, penderita juga biasanya mengalami buang air besar encer berkali-kali.
- Demam berdarah
Virus dengue penyebab demam berdarah dibawah olehn yamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini berkembang biak di air jernih tergenang saat musim hujan. Gejala demam berdarah yang harus diwaspadai yaitu demam tinggi, trombosit rendah, dan ruam kemerahan di kulit.
- Malaria
Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi saat musim hujan. Kondisi ini disebabkan oleh nyamuk anopheles betina, yang berkembang biak pada air tergenang. Gejala yang paling sering timbul akibat penyakit ini diantaranya adalah demam, nyeri otot dan menggigil. Cara terbaik untuk mencegah malaria yaitu dengan sering membersihkan tangki air di rumah dan menjaga lingkungan agar tetap bersih.
- Kolera
Gangguan kesehatan ini timbul akibat mengonsumsi makanan dan minuman yang sebelumnya telah terkontaminasi bakteri Vibrio cholerae. Kolera dapat menyebabkan penderitanya mengalami diare parah dan muntah-muntah, sehingga bisa menyebabkan dehidrasi atau bahkan kematian.
- Leptospirosis
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira. Biasanya disebarkan melalui hewan, seperti tikus, sapi, babi, dan anjing. Pada musim hujan, tikus menjadi penyebab paling umum dan harus lebih diwaspadai. Gejala penyakit ini menyerupai flu ringan, yaitu menggigil, sakit kepala, dan nyeri otot. Selain itu, penderita juga bsia mengalami mual, muntah, dan ruam.
- Tifus
Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri S. Typhi. Gejala tipes yang biasa timbul berupa demam, sakit kepala, lemah, dan sakit tenggorokan. Sebagian besar kuman sebenarnya bisa mati akibat asam lambung dari saluran pencernaan, namun kuman yang masih hidup mampu menginfeksi usus halus dan menyebabkan demam tifus.
Selain beberapa penyakit tersebut, juga terdapat gangguan kesehatan lain yang harus diwaspadai akibat badai cempaka ini, diantaranya seperti gangguan pernapasan, seperti asma, emfisema, dan bronkitis. Kondisi ini disebabkan karena angin membawa semua penyakit yang biasanya terdapat di tanah.
By Sri Maryati - Kesehatan Jum'at, 01 Desember 2017 11:42:34