Testosterone Obat Untuk Masalah Kesuburan Pada Pria
Testosterone, obat untuk masalah kesuburan.
Testosterone merupakan hormon seksual pria yang dihasilkan secara alami oleh testis. Fungsinya antara lain adalah untuk mendorong pertumbuhan rambut pada tubuh dan muka, perkembangan alat kelamin, memproduksi sperma, membuat suara semakin berat, memproduksi sel darah merah, mempertahankan kesuburan, menjaga kepadatan tulang, serta mempertahankan gairah seksual.
Pria yang tidak mampu memproduksi hormon testostrone yang cukup, bisa mengonsumsi obat testosterone untuk menangani kondisi hipogonadisme. Pria yang kekurangan testosterone akan mendapatkan masalah kesuburan, pubertas, masalah dengan ereksi, serta pertumbuhan organ reproduksi yang terhambat.
Obat untuk masalah keburan pada pria ini termasuk ke dalam kelompok androgen. Obat ini tersedia dalam bentuk suntikan, kapsul, gel, dan tablet. Harap hati-hati jika mengonsumsi obat ini untuk para penderita gangguan jantung, gangguan ginjal, gangguan hati, tekanan darah tinggi, epilepsi, diabetes, migrain, serta kanker. Jika setelah mengonsumsi obat ini anda terlalu sering mengalami ereksi, segera konsultasikan dengan dokter. Bisa jadi pengobatan dihentikan dulu untuk menghindari cedera.
Dosis akan disesuaikan oleh dokter berdasarkan tingkat keparahan defisiensi testosteron, kesehatan pasien, serta respon tubuh pasien terhadap obat.
-Untuk obat yang berbentuk suntikan, dosisnya 75 sampai 100 miligram setiap minggu.
-Untuk obat berbentuk gel, dosisnya 5 sampai 10 gram setiap hari
-Untuk obat yang berbentuk tablet, dosisnya 80 miligram dua kali sehari.
Itu adalah dosis umum. Untuk lebih jelasnya ada baiknya mengkonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter karena setiap orang bisa jadi memiliki dosis yang berbeda yang disesuaikan dengan kebutuhannya.
Sebelum mengonsumsinya, baca informasi yang terdapat pada kemasan. Untuk obat yang berbentuk kapsul dan tablet bisa dikonsumsi bersama dengan makanan. Jika menggunakan testosterone gel, Anda harus mengetahui bahwa obat jenis ini bisa menyebabkan efek samping jika terkena orang lain lewat kontak tubuh. Untuk menghindari hal tersebut, beri jarak 4 jam setelah mengoleskan gel testosterone sebelum melakukan hubungan fisik dengan orang lain. Wanita hamil tidak boleh terkena gel testosterone. Jika lupa tidak mengonsumsi atau memakai, segera konsumsi atau pakai begitu teringat. Namun dilarang untuk menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat.
Kenali pula efek samping yang terjadi setelah Anda menggunakan obat testosterone. Diantaranya pusing, sakit kepala, perubahan suasana hati, tekanan darah naik, susah buang air kecil, bulu tubuh bertambah banyak, tangan atau kaki bengkak, diare, kebotakan di kepala, payudara membesar, dan berat badan naik. Segera hubungi dokter jika mengalami reaksi alergi.
By Nida Saripah - Obat Kimia Rabu, 03 Agustus 2016 08:17:07