Waspada! Penyakit Ini Rentan Dialami Pemain Sepakbola
Diantaranya banyaknya jenis olahraga, sepakbola merupakan salah satu yang paling banyak digandrungi. Selain menjadi penonton setia pertandingannya yang banyak disiarkan di televisi, tetapi banyak pula yang memainkan olahraga ini.
Meskipun menyenangkan, tetapi pakar kesehatan menyebutkan bahwa bermain sepakbola ternyata bisa meningkatkan risiko penyakit tertentu.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti independen dari The Football Association dan Professional Footballer's Association Skontlandia, menghasilkan fakta bahwa pemain sepakbola ternyata rentan mengalami penyakit degeneratif otak. Fakta ini kemudian dipublikasikan dalam jurnal berjudul Football's Influence on Lifelong Health and Dementio Risk.
Chief Executive dari The Football Association, Martin Glenn, menyebutkan bahwa sepakbola bisa memicu penyakit degeneratif otak layaknya demensia. Hal ini tentu harus menjadi pertimbangan bagi para pelaku sepakbola di seluruh dunia agar mereka bisa lebih waspada dan cermat dalam mencegah timbulnya penyakit yang rentan dialami pemain sepakbola ini.
“Demensia, yang disebut sebagai penyakit degeneratif otak akibat bermain sepak bola, dapat memiliki efek menghancurkan. Sebagai badan sepak bola Inggris, kami merasa harus memberikan sebuah studi baru untuk memastikan risiko penyakit yang berkaitan dengan olahraga ini,” ujar Martin Glenn.
Kejadian penyakit degeneratif yang menyarang otak pada pemain sepakbola ini sering dikaitkan dengan penggunaan kepala untuk menyundul bola. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Brain Injury, banyak atlet yang tidak mengetahui bahwa dirinya mengalami gegar otak ringan akibat hal tersebut.
Masalah mengenai risiko ancaman kerusakan otak tersebut mencuat setelah mantan kapten Inggris, Alan Shearer, mengungkapkan kekhawatirannya tentang efek dari bermain sepakbola. Bahkan, pemain yang dulunya dikenal memiliki sundulan jitu ini rutin memeriksakan kondisi kesehatannya gara-gara hal ini.
Sedangkan di Indonesia pada pertengahan bulan Oktober 2017, penjaga gawang Persela Lamongan, Choirul Huda, meninggal dunia akibat benturan keras di kepala dengan rekan satu timnya.
Namun, dibalik semua itu, olahraga ini sebenarnya sangat bermanfaat untuk membangun dan memperkuat otot. Selain itu, sepakbola juga sangat baik untuk menjaga daya tahan tubuh secara menyeluruh.
Demensia sendiri merupakan sebuah sindrom yang berkaitan dengan penurunan kemampuan fungsi otak, seperti berkurangnya daya ingat, menurunnya kemampuan berpikir, memahami sesuatu, melakukan pertimbangan, dan memahami bahasa, serta menurunya kecerdasan mental.
Umumnya penderita demensia akan mengalami depresi, perubahan suasana hati dan perilaku, kesulitasn bersosialisasi, hingga berhalusinasi. Penderita tidak mampu hidup mandiri dan memerlukan dukungan orang lain.
Demensia tidak dapat disembuhkan, namun pengobatan secara dini dapat membantu meredakan dan memperlambat perkembangan gejala, serta menghindari komplikasi lebih lanjut.
By Sri Maryati - Kesehatan Sabtu, 09 Desember 2017 14:54:44