Cara Kerja Tamsulosin untuk Obati Pembesaran Prostat Jinak
Anda menderita prostat? Bisa jadi Anda akrab dengan tamsulosin yang biasa digunakan untuk mengobati kondisi pembesaran kelenjar prostat jinak atau yang dikenal juga sebagai Benign Prostatic Hyperplasia (BPH). Prostat biasanya dialami oleh pria yang berusia di atas 50 tahun. Selain untuk mengobati, tamsulosin juga bisa dipakai untuk mencegah terkena kondisi BPH.
Cara kerja tamsulosin untuk obati pembesaran prostat jinak adalah dengan menenangkan serta melemaskan otot di sekitar kelenjar prostat dan saluran kemih untuk membuat urin menjadi lancar. Obat ini bisa membantu mengurangi gejala gangguan saluran kemih bawah terkait dengan penyakit BPH. Hanya dipakai oleh pria dewasa, obat ini berbentuk tablet larut dan kapsul. Perhatikan penggunaan obat ini untuk penderita yang sedang menjalani pengobatan penyakit lain dalam waktu yang bersamaan seperti operasi katarak. Hati-hati pula jika dikonsumsi oleh orang yang menderita gangguan fungsi hati atau ginjal, orang yang mengalami pusing atau biasa pingsan saat berdiri atay setelah buang air kecil, orang yang pernah mengalami reaksi alergi terhadap obat-obatan, hipotensi ortostatik, serta orang yang sedang dalam pengobatan seperti vardenafil HCL.
Dosis tamsulosin HCL dalam bentuk tablet larut maupun kapsul biasanya sebanyak 0,2 sampai 0,4 miligram sebanyak satu kali per hari. Hal ini setara dengan 183,5 sampai 367 mikrogram tamsulosin. Tamsulosin berupa tablet larut sebaiknya dikonsumsi setelah makan dengan diletakkan di atas lidah sampai larut dengan sendirinya. Kemudian telan bersama air putih ataupun air liur. Sementara tamsulosin yang berbentuk kapsul bisa diberikan dengan maupun tanpa makanan dengan cara ditelan secara utuh dengan bantuan air putih dan jangan dikunyah maupun dihancurkan.
Dosis tamsulosin untuk obati pembesaran prostat jinak bisa berubah sesuai dengan respon tubuh dan kondisi penyakit. Efek samping tamsulosin biasanya berupa pusing, berkeringat, menjadi mudah lelah sehingga disarankan begitu beres mengonsumsi obat ini, Anda harus banyak berbaring sampai gejala hilang. Penggunaan obat ini juga berdampak pada kemampuan berkendara sehingga tidak dianjurkan untuk berkendara sebelum reaksi obat menghilang. Dilarang untuk mengonsumsi tamsulosin bersama dengan alkohol, minuman berkafein, dan rokok karena bisa memperburuk reaksi obat dan bisa meningkatkan risiko efek samping.
Kenali pula efek samping dan bahaya dari penggunaan tamsulosin untuk obati pembesaran prostat jinak seperti sakit kepala, gatal, ruam kulit, gelisah, penurunan tekanan darah, kelelahan, ikterus, gangguan pencernaan, palpitasi, gangguan fungsi organ hati, obstruksi nasal, hipotensi ortostatik, takikardia, kebocoran urin penyebab mengompol, edema, hingga gangguan ereksi.
By Sri Maryati - Obat Kimia Kamis, 04 Agustus 2016 13:31:18