Ini Penyebab Menstruasi Berkepanjangan dan Solusinya
Diantara banyak wanita yang mengalami menstruasi berkepanjangan tentunya khawatir. Meskipun pada biasnaya darah yang keluar tidak sebanyak hari pertama hingga ketiga, namun bercak darah berwarna kecokelatan seringkali membuat wanita kebingungan pertanda apakah itu?
Siklus menstruasi yang normal yaitu berlangsung antara 21 hingga 35 hari, biasanya menstruasi berjalan selama 2 hingga 8 hari dengan jumlah darah sekitar 25 - 80 ml/hari. Namun pada kondisi tersebut jumlah darah dan masa menstruasi bisa bertambah berawal dari gangguan yang berhubungan dengan jumlah pendarahan menstruasi, durasi menstruasi, interval setiap menstruasi, bahkan berkaitan dengan nyeri yang timbul saat menstruasi dari setiap harinya.
Menstruasi yang berlangsung lebih dari 7 hari disebut sebagai dampak hipermenorrea dari menstruasi yang berkepanjangan dengan jumlah darah yang keluar dapat memicu tubuh kehilangan banyak darah sehingga menyebabkan terjadinya lemas, atau anemia. Dari pendarahan menstruasi ketika dalam 1 hari mengganti pembalut sebanyak 6 kali ini disebut kelainan menorraghia dalam beberapa literatur medis disebuut kondisi ini seringkali terjadi dan lebih beresiko pada wanita yang memiliki berat badan diatas rata-rata (obesitas) yang harus segera diperhatikan.
Dari menstruasi dengan pendarahan yang berlebih dapat terjadi akibat beberapa hal, antara lain :
Terjadi infeksi saluran reproduksi wanita.
- Adanya kelainan organik.
- Penyebab disfungsi organ terjadi menorraghia misalnya gagal ginjal atau penyakit hati cronic yang memicu gangguan dalam menghasilkan faktor pembekuan darah dan menurunkan hormon estrogen.
- Kelainan koagulasi seperti akibat Von Willebrand Disease, idiopatik trombositopenia purpua, dan kekurangan protrombin.
- Latrogenik seperti akibat pemakaian KB IUD, obat kemoterapi, antiinflamasi, hormon steroid, dan obatantikoagulan.
- Kelainan hormon endokrin seperti akibat kelainan kelenjar tiroid, siklus anovulasi, tumor pituitari, kelenjar adrenal, dan siklus anovulasi.
- Syndrome policystic ovarium, kegemukan, dan yang lainnya.
- Kelainan anatomy rahim seperti adanya mioma uteru, hiperplasia endometrium, polip endometrium, kanker dinding rahim, dan lainnya.
Maka, pastikan kondisi anda, disarankan untuk diobati atau konsultasi langsung dengan dokter specialis kandungan atau kebidanan untuk mengetahui pemicu dan penanganan yang tepat dari keluhan anda.
By Ana Rediana - Kewanitaan Sabtu, 16 Desember 2017 14:32:10