Waspadai Perilaku Ini untuk Cegah Terjadinya Bunuh Diri
Kasus meninggalnya Kim Jong-hyun atau Jonghyun SHINee masih meninggalkan duka bagi keluarga, sahabat, dan juga para penggemar. Sebelumnya ia ditemukan tidak sadarkan diri di apartemen miliknya yang terletak di Cheongdam-dong, Seoul. Hasil dari penyelidikan polisi menunjukkan bahwa Jonghyun meninggal karena bunuh diri. Hal ini dipicu karena stres yang dialaminya. Bahkan, beberapa waktu sebelumnya ia juga pernah mengakui bahwa dirinya mengalami gangguan depresi.
Berkaca dari kasus tersebut, maka sangat penting untuk lebih memperhatikan kesehatan jiwa, baik diri sendiri ataupun orang lain. Jika Anda merasakan adanya tendesi untuk melakukan bunuh diri, atau mencurigai keluarga atau teman memiliki kecenderungan untuk bunuh diri, sangat disarankan untuk segera menghubungi psikologi atau psikiater.
Agar kasus ini tidak kembali terjadi, Anda juga harus mewaspadai beberapa perilaku bunuh diri berikut ini :
Perubahan sikap
Seseorang yang sedang mempertimbangkan untuk melakukan bunuh diri biasanya akan menunjukkan perubahan sikap. Perubahan tersebut seperti berbicara atau bergerak dengan cepat atau lambat. Selain itu, ia juga mungkin secara tiba-tiba menajdi kurang peduli dengan penampilannya.
Menjalankan aktivitas secara berurutan
Seseorang yang mempertimbangkan untuk melakukan bunuh diri seringkali menjalankan aktivitasnya secara berurutan. Hal ini bisa dikenali dengan mengunjungi teman dan anggota keluarga, memberikan harta milik pribadi, atau membuat surat wasiat. Beberapa orang akan menulis catatan sebelum melakukan bunuh diri. Sedangkan pada kasusu lain, beberapa orang akan membeli senjata api atau racun yang mungkin akan digunakan untuk bunuh diri.
Sedih berlebihan
Orang yang ingin bunuh diri kerap kali menunjukkan rasa sedih yang berlebihan, marah dengan hal-hal yang tak terduga, dan putus asa akan masa depan. Mereka yang memiliki pandangan ini biasanya tidak memiliki harapan bahwa kondisinya dapat membaik.
Krisis kehidupan
Krisis kehidupan yang besar bisa memicu usaha bunuh diri. Krisis kehidupan antara lain kematian orang atau hewan kesayangan, perceraian atau putus hubungan, diagnosis penyakti kronis, kehilangan pekerjaan, atau masalah keuangan.
Sering menyendiri
Sering menyendiri dan cenderung menghindari aktivitas sosial merupakan salah satu gejala depresi. Kondisi ini memiliki kemungkinan menjadi penyebab utama bunuh diri. Penderita juga kehilangan minat terhadap aktivitas yang biasanya ia nikmati.
Memberikan peringatan
Pada beberapa ksus percobaan bunuh diri, 50%-70% dari mereka akan memberikan peringatan pada orang-orang terdekatnya. Namun, tidak semua orang yang ingin melakukan bunuh diri melakukan hal ini.
Perilaku berbahaya
Biasanya orang yang ingin bunuh diri memiliki perilaku berbahaya. Perilaku tersebut antara lain mengemudikan kendaraan secara ugal-ugalan, atau meningkatkan konsumsi alkohol dan obat terlarang. Hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut tidak menghargai hidupnya.
Sampai saat ini tidak cara pasti yang bisa membantu mencegah tindakan bunuh diri. Namun, risikonya bisa dikurangi dengan penanganan yang tepat. Penelitian menunjukkan bahwa cara terbaik untuk mencegah bunuh diri adalah dengan mengetahui faktor risiko, serta waspada terhadap tanda-tanda depresi dan gangguan mental lainnya.
By Sri Maryati - Kesehatan Kamis, 21 Desember 2017 13:26:22