Ini Alasan Kenapa Pria yang Terkesan Kuat Bisa Alami Depresi

Kasus meninggalnya Jonghyun SHINee menambah daftar artis yang meninggal bunuh diri karena depresi. Beberapa waktu lalu, tentu kita masih mengingat dan mengetahui mengenai kasus bunuh diri yang dilakukan vokalis Linkin Park, Chester Bennington. Melihat kasus tersebut, tentu banyak yang bertanya mengenai alasan kenapa pria yang terkesan kuat bisa alami depresi hingga memutuskan untuk bunuh diri ?

Pepatah 'pria sejati tidak menangis' umum diterima di semua budaya, termasuk di Indonesia. Di tengah pepatah tua tersebut, laki-laki harus terus menahan perasaan mereka. Hal ini bertujuan agar mereka terkesan tetap kuat sehingga tidak jarang merahasiakan perasaan sedih mereka. 

Hal ini tentu dapat berakibat negatif, seperti terlalu sering pria tidak bisa lagi mengendalikan perasaannya, sehingga dapat menyebabkan depresi, tindakan nekat, dan ledakan kemarahan secara mendadak.

Menurut Mayo Clinic, pria juga memiliki risiko untuk terkena depresi sama halnya seperti wanita. Namun, berbeda dengan wanita yang cenderung bisa memperlihatkan tanda-tanda bahwa mereka sedang mengalami depresi, depresi pada pria sangat sulit untuk dideteksi oleh orang-orang sekitarnya karena pria cenderung memendam emosinya. 

Pakar kesehatan dari Komunitas Pencegahan Bunuh Diri Into The LIght, Benny Prawira, S.Psi, menyebutkan bahwa tanpa disadari, sebenarnya dibandingkan wanita pria lebih rentan untuk mengalami depresi. Hal ini disebabkan karena kecenderungan pria yang kesulitan dalam mengenali emosi dirinya sendiri. Misalnya, pria justru memilih untuk marah padahal sebenarnya mereka sedang takut atau kecewa akan sesuatu. 

Selain itu, terdapat ketakutan tersendiri yang dirasakan oleh pria jika mereka mengakui sedang mengalami depresi atau gangguan mental lainnya, khususnya jika dianggap sebagai seseorang yang lemah atau tidak mencerminkan sebagai seorang pria sejati. Akibatnya, mereka pun merasa tidak memiliki dukungan sama sekali dalam mengatasi masalah yang sedang dialaminya dan terus tenggelam dalam depresinya. 

Hal yang berbeda dialami oleh wanita yang cenderung bisa lebih terbuka untuk mengatakan apa yang sedang terjadi pada dirinya sehingga bisa mendapatkan dukungan dari banyak orang, khususnya orang-orang terdekatnya untuk membantu mengurangi depresi yang dialaminya. 

Berbagai hal tersebutlah yang akhirnya membuat pria sangat rentan untuk mengalami depresi dan akhirnya memilih bunuh diri sebagai solusi untuk mengakhirinya. 

Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi pria yang mengalami depresi ?

Ketika pria mengalami depresi, banyak dari mereka yang sulit atau bahkan malu untuk meminta bantuan dari orang terdekatnya seklaipun. Pria yang depresi cenderung berbicara tentang gejala fisik yang mereka alami, dibandingkan dengan gejala emosional dan psikologis. Mungkin ini salah satu alasan juga mengapa dokter terkadang tidak bisa mendiagnosis gejala depresi pada pria. 

Untuk mengatasi hal tersebut, berikut ini beberapa gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu mencegah dan mengruangi  depresi pada pria :

1. Cobalah untuk menceritakan masalah yang dialami pada orang yang dipercaya, seperti orangtua, sahabat, pasangan, atau psikiater. 
2. Belajarlah untuk santai dan tangani stres yang dialami.
3. Hubungi dokter atau orang terdetak segera jika Anda berpikir untuk melakukan bunuh diri atau membunuh atau menyakiti orang lain.
4. Segera hubungi dokter jika Anda merasakan gejala psikosis, seperti mendengar suara, melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada, atau merasakan ketakutan yang berlebih. 
5. Hubungi dokter jika gejala depresi semakin memburuk.
6. Gunakan obat antidepresan sesuai petunjuk dokter jika diperlukan.
7. Segera hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping obat.
8. Olahraga secara teratur dan konsumsi makanan sehat.