Mata Kedutan Terus Menerus? Waspadai Gejala Penyakit Saraf!
Mata kedutan mungkin pernah anda alami sekali atau dua kali. Dan kondisi tersebut biasanya dianggap normal. Bahkan orang yang mengalami kedutan sering kali disebut-sebut sedang di pergunjingkan oleh orang lain. Padahal kondisi yang sering dianggap biasa ini pada dasarnya isa menjadi suatu pertanada atau gejala penyakit serius.
Dalam istilah medis, mata kedutan di sebut dengan blefarospasme, atau gerakan berulang pada kelopak mata yang terjadi secara spontan dan tiba-tiba. Gerakan umumnya, bisa berlangsung dalam itungan beberapa detik sekali dan berlangsung selama kurang lebih 1-2 menit. Selain pada mata, masalah kedutan juga bisa terjadi pada salah satu bagian tubuh lainnya seperti pada ibu jari tangan, sehingga menyebabakan ibu jari tangan sering bergerak sendiri.
Gerakan yang terjadi pada otot mata ini bisa terjadi pada salah satu maupun pada kedua mata. Meski masalah kedutan ini tidak terasa menyakitkan dan dapat hilang dengan sendirinya, namun tentunya kondisi ini juga terasa sangat mengganggu dan dapat datang dan pergi selama berhari-hari bahkan berbulan-bulan.
Mengenal jenis mata kedutan berdasarkan tingkat bahayanya
Mungkin pada sebagian orang, mereka merasakan kedutan mata yang mereka alami sebagai hal ringan. Akan tetapi sebagian lagi merasakan kedutan yang keras dan sangat mengganggu. Dan ternyata, berdasarkan tingkat keparahan dan gejala penyertanya, masalah kedutan ini pada umumnya terbagi kedalam beberapa jenis. Diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Kedutan minor
Adalah kedutan yang tidak nyeri dan tidak berbahaya. Kedutan jenis ini pada umumnya muncul terkait dengan gaya hidup, seperti kelelahan, kurang istirahat, stres, suka mengonsumsi minuman keras atau mengandung kafein secara berlebihan dan juga kebiasaan merokok. Selain dari pada itu, kedutan minor juga bisa disebabakan oleh iritasi pada kornea maupun lapisan di dalam kelopak mata.
2. Blefarospasme essensial jinak
Kondisi ini sendiri diketahui dapat dipicu oleh beberapa hal. Seperti halnya mengonsumsi minuman kerasa secara berlebihan, terpapar cahaya terang, kelelahan, kurang tidur, iritasi akibat polusi udara hingga stres. Adapun masalah blefarospasme ini banyak dialami oleh muda, dewasa hingga tua. Kondisi ini sendiri lebih sering dialami oleh wanita dibandingkan dengan pria. Kondisi ini juga dipercaya sebagai perpaduan antara faktor keturunan dengan faktor lingkungan.
Selain dari pada itu, mata kedutan jenis ini juga bisa mendahukui atau menyertai beberapa masalah pada mata. Seperti halnya mata kering, sensitif terhadap cahaya, entropian (kelopak mata biasanya bagian bawah masuk ke bagian dalam mata), konjungtivitis, uveitis, trikiasis dan blefaritis. Jika jenis kedutan blefarospasme ini semakin memburuk, maka dapat menyebabakan penglihatan yang kabur hingga kejang (kedutan pada wajah.
3. Hemificial spasm (kejang pada wajah)
jenis kedutan ini pada umumnya sangat jarang terjadi. Pada dasarnya kondisi ini disebabakan oleh tekanan arteri pada saraf ini melibatkan bagian lainnya pada wajah, biasanya bagian mulut. Namun berbeda dengan kedua jenis kedutan yang umumnya terjadi pada kedua mata, kejang wajah ini sering hanya berdampak pada salah satu bagian wajah.
Adapun pada kondisi yang sangat jarang, mata kedutan juga bisa menjadi salah satu gejala hangguan saraf dan juga otak yang mana juga disertai dengan gejala lainnya. Adapun berbagai jenis penyakit tersebut diantaranya adalah:
- Bell's Palsy: Kondisi yang menyebabkan lumpuhnya salah satu bagian wajah.
- Distonia: Kondisi yang menyebabkan terjadinya kejang otot yang tidak terduga, sehingga membuat anggota tubuh terada terpelintir.
- Distonia servikal: Adala jenis destonia yang menyebabkan leher sewaktu-waktu menjadi kejang serta membuat kepa berputar ke arah posisi yang tidak nyaman.
- Penyakit parkinson: Penyakit yang menyebabakan anggoota tubuh menjadi bergetar, otot kaku, sulit berbicara serta mengalami gangguan keseimbangan.
- Sindrom tourette: Kondisi yang menyebabakan munculnya suara atau gerakan secara spontan (tic).
- Multiple sklerosis: Kondisi ketika sistem kekbalan tubuh menyerang myelin yang berfungi untuk membungkus saraf.
- Efek samping obat-obatan: Khususnya bagi mereka yang tengah mengonsumsi obat-obatan untuk menangani psikosis dan epilepsi.
Cara dan tips mengatasi mata kedutan
Pada dasarnya, masalah mata kedutan bisa hilang dengan sendirinya. Akan tetapi jika masalah tersebut tidak lekas hilang dan cenderung muncul kembali, biasanya mata kedutan dapat diatasi dengan merubah gaya hidup dan melakukan beberapa hal sederhana seperti, istirahat yang cukup, membatasi mengonsumsi kafein, rokok dan minuam keras dan kompres hangat apabila kedutan mulai terasa.
Akan tetapi, jika masalah mata kedutan bertahan hingga berminggu-minggu, kelopak mata sepenuhnya tertutup dan anda sulit membuka mata, mata menjadi merah, keluar cairan, bengkak maupun kelopak mata jatuh menutup mata hingga kedutan meluas kebagian wajah yang lainnya, sebaiknya anda segera periksakan ke dokter, terlebih jika gejala kedutan merujuk pada gejala gangguan saraf maupun otak. Dengan begitu, anda akan segera mendapatkan penangan yang tepat sesuai dengan jenis dan tingkat keparahan masalah kedutan yang anda alami.
Sekian informasi yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini seputar masalah mata kedutan secara terus menerus dan gejala penyakit saraf yang diduga sebagai penyebabnya. Semoga apa yang telah kami sampaikan dapat bermanfaat dan menjadi wawasan kesehatan baru bagi anda. Salam sehat!
By Nida Saripah - Kesehatan Selasa, 26 Desember 2017 15:55:05