Ketahui Penyakit MERS Lengkap Dengan Gejala Dan Penyebabnya
Penyakit MERS kini menjelma sebagai salah satu jenis penyakit baru yang cukup berbahaya bagi kesehatan. Meski hingga saat ini belum ada laporan mengenai jatuhnya korban di Indoensia. Namun kondisi ini tetap saja harus perlu di waspadai, terlebih bagi jemaah haji yang baru kembali dari Arab, negara asal munculnya penyakit ini.
MERS (Middle East Respiratory Syndrome) atau MERS-CoV adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus corona. Meski belum di ketahui secara pasti, namun banyak dugaan bahwa virus ini kemungkinan besar berasal dari unta yang tinggal di Arab Saudi dan sekitarnya.
Spesipikulasi lain dikalangan para ahli menyebutkan, bahwasannya penyebaran virus penyebab MERS juga berasal dari salah satu jenis kelelawar yang berada di kawasan Asia tengah. Kesimpulan tersebut tercapai setelah para ahli menemukan kecocokan genetik 100% pada virus yang menginfeksi kelelawar yang banyak ditemukan dikawasan timur tengah.
Penyakit pernafasan ini sendiri merupakan penyakit yang bersifat menular. Namun, penularannya tidak semudah penyakit flu pada biasanya. Virus penyebab MERS sendiri pada umumnya menular melalui kontak langsung, seperti pada orang yang merawat penderita MERS yang tidak menerapkan prosedur perlindungan diri terhadap virus dengan baik.
Hingga saat ini, penyebaran penyakit ini kini sudah mulai meluas sampai di
Asia, tepatnya di Korea Selatan yang mana telah menelan korban.
Mengenal gejala dan resiko penyebab penyakit MERS
Karena virus penyebab MERS yang sejenis dengan virus penyebab flu, tak jarang gejala atau tanda-tanda MERS juga hampir memiliki kesamaan dengan flu. Adapun tanda dan gejala MERS pada umumnya diantaranya adalah sebagai berikut.
- Demam
- Batuk
- Napas Pendek
- Gangguan Pencernaan seperti diare, muntah
- Nyeri otot
Selain dari pada itu, beberapa gejala pneumonia juga sering kali ditemukan pada pengidapnya. Meski begitu, dikarenakan gejala-gejala yang muncul pada tahap awal penyakit MERS memiliki sedikit kemiripan dengan gejala Flu, penyakit MERS sendiri termasuk penyakit yang sulit untuk dideteksi. Untuk itu, anda sebaiknya lebih waspada dengan segera memeriksakan diri apabila merasa mengalami gejala-gejalanya.
Dan berikut adalah beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan resiko seseorang untuk tertular penyakit MERS menurut para ahli. Diantaranya seperti:
- Usia. Mereka yang telah lanjut usia sangat rentan terkena penyakit ini.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang menurun. Seperti pada penderita HIV.
- Memiliki riwayat penyakit kronis seperti diabetes, penyakit paru-paru hingga kanker.
- Sering mengonsumsi daging unta kurang matang, minum air kencing unta dan susu unta yang masih mentah.
- Pernah berkunjung ke arab saudi. Apabila anda mengalami demam atau gejala MERS lainnya selama 2 minggu setelah berpergian ke negri Arab, maka segera periksakan kondisi anda ke dokter.
- Sering berada di dekat penderita MERS. Seperti halnya petugas medis yang menderita penderita di rumah sakit atau keluarga yang tinggal serumah dengan penderita.
- Sering berinteraksi dengan unta, Lantaran MERS juga ditemukan pada beberapa unta.
Penanganan dan pencegahan penyakit MERS
Lantaran masih tergolong ke dalam penyakit baru, maka hingga saat ini belum ada mentode pengobatan dan vaksin khusus yang dapat membantu mengatasi penyakit ini. Adapun penanganan yang dilakukan oleh dokter akan dilakukan berdasarkan gejala yang dialami oleh penderita serta kondisi kesehatannya.
Adapun untuk menghindari penularan MERS, terdapat beberapa langkah pencegahan yang bisa anda lakukan. Seperti:
- Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun, setidaknya selama 20 detik. Terutama sebelum makan dan juga menyentuh wajah.
- Membersihkan dan juga mensterilkan permukaan atau benda yang sering disentuh bayak orangm, sesering mungkin. Seperti halnya pegangan pintu atau telepon.
- Menutup hidung atau mulut saat bersin atau batuk menggunakan tisu, dan langsung membuang tisu tersebut ke tempat sampah.
- Tidak memakai peralatan yang sudah digunakan oleh penderita MERS, misalnya purung, sendok dan handuk.
- Tidak menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum dicuci bersih.
Menghindari kontak fisik atau berbagi pakaian atau peralatan makan dengan penderita MERS. - Selalu menggunakan masker dan pencegahan khusus saat berinteraksi dengan pasien MERS.
Ingat, penyakit MERS dengan tingkat keparah yang cukup tinggi berpotensi dapat memicu gagal organ, terutama ginjal dan juga syok sepsis. Oleh sebab itu, pasien yang mengalaminya membutuhkan penanganan darurat dari rumah sakit.
By Nida Saripah - Penyakit Senin, 15 Januari 2018 14:01:53