Obat Antibiotik Pelawan Bakteri Sulfamethoxazole
Pada umumnya, obat antibiotik pelawan bakteri sulfamethoxazole dikombinasikan dengan trimethoprim yang sama-sama merupakan obat antibiotik. Kombinasi kedua obat tersebut dipakai untuk menangani infeksi seperti infeksi telinga bagian tengah atau otitis media, bronkhitis, infeksi saluran kemih, disentri akibat bakteri, keracunan makanan akibat bakteri, serta untuk mencegah dan mengobati jenis pneumonia parah. Pneumonia yang bisa diobati dengan sulfamethoxazole adalah tipe yang terlihat pada pasien dengan gangguan sistem kekebalan tubuh seperti AIDS, penderita kanker, serta pasien transplantasi. Karena hanya memiliki efek pada bakteri, sulfamethoxazole tidak bisa bekerja dalam mengatasi masalah karena virus seperti flu.
Obat yang hanya dikonsumsi oleh orang dewasa ini berbentuk tablet, obat suntik, dan obat cair. Tidak direkomendasikan untuk dipakai selama masa kehamilan dan menyusui. Hati-hati pula jika digunakan oleh orang dengan gangguan hati, gangguan ginjal, asma, anemia, serta porfiria. Obat ini bisa membuat penggunanya lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari. Oleh karena itu, pakai tabir surya ketika berada di luar ruangan. Jika dikonsumsi oleh orang yang menderita diabetes, obat ini dapat memberikan pengaruh terhadap level gula darah. Jadi disarankan untuk memeriksa gula darah secara teratur selama mengonsumsi obat ini. Jangan sampai gula darah terlalu rendah.
Habsikan semua antibiotik yang diresepkan dokter untuk mencegah bakteri berkembang kembali. Obat antibiotik pelawan bakteri sulfamethoxazole ini tidak bisa dikonsumsi oleh orang yang memiliki alergi terhadap sulfonamida. Mengenai dosisnya, secara umum dokter akan memberikan 1600 mg per hari yang dibagi menjadi beberapa dosis selama 5 sampai 7 hari. Dosis ditentukan berdasarkan tingkat keparahan penyakit, usia, kondisi kesehatan pasien, serta jenis infeksi.
Pastikan untuk mengonsumsi sulfamethoxazole dengan benar seperti membaca terlebih dahulu keterangan pada kemasan. Sebaiknya obat ini dikonsumsi saat makan. Disarankan untuk mengonsumsi air putih dengan porsi banyak untuk menghindari efek samping berupa batu ginjal. Untuk obat yang berjenis cair, kocok terlebih dahulu sebelum diminum agar tercampur dengan sempurna. Pakai sendok takar ketika meminumnya dan hindari penggunaan sendok makan agar dosisnya sesuai.
Meski gejala telah membaik, sebaiknya habiskan semua obat yang diresepkan dokter untuk mencegah infeksi bakteri datang kembali. Penggunaan obat antibiotik pelawan bakteri sulfamethoxazole umumnya akan mendatangkan efek samping seperti sakit kepala, muntah-muntah, anemia, mual, diare, serta nafus makan yang berkurang. Jika efek samping tersebut terjadi secara berkepanjangan, segera temui dokter.
By Sri Maryati - Obat Kimia Kamis, 11 Agustus 2016 07:37:16