Ini Hubungan Antara Selaput Dara Dan Keperawanan Yang Sebenarnya!
Hubungan antara selaput dara dan keperawanan di percaya memiliki kaitan yang cukup erat. Dimana wanita yang masih perawan sering kali diidentikkan dengan selaput daranya yang masih utuh atau belum mengalami perobekan. Apakah hal tersebut benar demikian?
Tak sedikit masyarakat yang mempercayai, bahwasannya wanita dengan selaput dara yang sudah robek sudah tidak perawan lagi dan kemungkinan telah melakukan hubungan seksual. Sehingga untuk mmastikan utuh atau tidaknya selaput dara sering kali dilakukan pemeriksaan yang disebut tes keperawanan.
Selaput dara sendiri merupakan lapisan selaput yang sangat tipis dan juga merentang dibagian bawah vagina wanita. Pada anak perempuan, selaput dara memiliki bentuk layaknya bulan sabit atau donat kecil. Dan umumnya, selaput dara sendiri berbentuk seperti cin-cin dengan adanya lubang kecil. Nah, lubang tersebut memungkinkan keluarnya darah menstruasi.
Seiring dengan bertambahnya usia, perubahan pada bentuk dari selaput darapun terjadi. Umumnya, selaput dara akan mengalami perbubahan saat seorang remaja memasuki usia pubertas. Dan tak hanya perubahan bentuk, elastisitas selaput dara juga akan mengalami perubahan.
Dan setelah memasuki usia remaja, selaput dara cenderung menjadi lebih elastis, Dan pada saat dewasa, selaput dara menjadi lebih tebal dibandingkan pada saat remaja. Perubahan yang terjadi pada selaput dara ini biasanya di pengaruhi oleh perubahan hormon, termasuk hormon estrogen.
Hubungan antara selaput dara dan keperawanan yang sebenarnya
Meski selaput dara sering dikaitkan dengan keperawanan, namun sejatinya tidak setiap wanita akan mengalami perobekan saat melakukan hubungan seksual terutama untuk pertama kalinya. Karena selain itu, selaput dara juga bisa robek akibat beberapa hal lainnya. Seperti:
- Olaharaga berkuda
- Bersepeda
- Mastubrasi dengan bantuan alat bantu seks
- Penggunaan tampon
- Tindakan medis
- Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Pada anak-anak dan remaja, umumnya selaput dara yang robek akibat cidera maupun trauma fisik masih dapat pulih dengan cepat. Bahkan beberapa wanita diketahui lahir tanpa adanya selaput dara.
Adapun pendarahan ringan yang terjadi saat pertama kali melakukan hubungan seksual disebabkan selaput dara robek akibat penis menembusnya. Dan menurut sebuah penelitian, pendarahan yang terjadi akibat dari robeknya selaput dara saat melakukan hubungan seksual pertama kalinya tersebut, hanya terjadi pada sebagian wanita saja.
Adapun utuh maupun tidaknya selaput dara tidak bisa menjadi patokan untuk keperawanan atau menetukan apakah seorang wanita sudah pernah melakukan hubungan seksual. Lantaran terdapat beberapa penyebab lainnya yang mengakibatkan selaput dara robek.
Nah, itulah sekilas meengenai fakta seputar hubungan antara selaput dara dan keperawanan yang sebenarnya. Semoga setelah membaca informasi ini, tidak akan ada lagi kesalah pahaman mengenai hal tersebut. Salam sehat!
By Nida Saripah - Kewanitaan Sabtu, 20 Januari 2018 16:06:06