Tak Sengaja Menelan Air Laut Bisa Picu Masalah Kesehatan Ini
Laut atau pantai merupakan salah satu destinasi wisata yang cukup banyak dikunjungi untuk mengisi waktu liburan bersama rekan, sabahat, atau keluarga. Disana kita bisa melakukan berbagai aktivitas, mulai dari sekedar berkumpul, bermain pasir, hingga melakukan olahraga air.
Bagi yang suka olahraga air, pasti sering tak sengaja menelan air laut. Mulai saat ini, Anda harus lebih waspada. Pasalnya, tak sengaja menelan air laut bisa picu masalah kesehatan. Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris mengungkapkan jika air laut dapat membawa bakteri yang tahan terhadap antibiotik.
Menurut Anne Leonard, ahli epidemiologi di University of Exeter Medical School dan periset studi tersebut, dari 300 sampel tinja yang diteliti sekitar 9% peselancar membawa bakteri E. coli yang tahan terhadap sefotaksim, yaitu antibiotik yang biasanya diresepkan untuk membunuh bakteri.
Ia menyebutkan jika hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara resistensi antibiotik dengan aktivitas yang dilakukan seseorang di laut. Menurutnya, praktik pengolahan air limbah saat ini dapat membawa zat-zat berbahaya ke dalam laut, terutama setelah hujan lebat.
Karena penelitian ini dilakukan di Inggris, maka kemungkinan hasilnya akan berbeda dari satu negara dengan negara lainnya. Maka dari itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dan memahami bagaimana resistensi antibiotik terkait dengan kondisi lingkungan.
Selain itu, ada bahaya lain yang juga perlu diwaspadai. Air laut merupakan ai yang memiliki kandungan garam tinggi. Konsentrasi garam dalam tubuh adalah sekitar 75% lebih sedikit daripada yang dikandung air laut. Walaupun air garam yang telah dipersiapkan dengan benar dapat menjadi sumber air minum atau sebagai bagian dari objek pembersih, dan membantu pasien pasca geger otak yang mengidap peningkatan tekanan darah, namun dalam banyak kasusu, minum air garam dapat memicu timbulnya gangguan kesehatan.
Ketika Anda menelan air (garam) laut, kerja ginjal akan meningkat karena harus menyaring darah yang mengandung garam. Untuk membuang garam melalui urin, tubuh memerlukan banyak air. Namun, jika ginjal dibanjiri air, hal ini dapat menyebabkan komplikasi serius hingga kematian.
Asupan garam dalam jangka panjang juga bisa menyebabkan dehidrasi berat yang memicu efek serius, salah satunya dehidrasi. Dehidrasi berat bisa membaut Anda mengalami halusinasi dan mengiagu. Bahkan, dampak terburuknya adalah dapat membuat Anda hilang kesadaran hingga kejang-kejang.
Jika Anda kehilangan sekitar 15% dari total air yang ada di dalam tbuh, maka Anda berisiko tinggi untuk mengalami koma, kerusakan otak hingga kematian.
Menurut Leonard, temuan ini tidak perlu membuat para peselancar atau penggemar olahraga lainnya merasa takut. Justru penelitian ini dimaksudkan untuk membantu orang membuat keputusan yang tepat kapan harus beraktivitas di laut. Ia juga menyarankan untuk menghindari air laut segera setelah hujan lebat.
By Sri Maryati - Kesehatan Senin, 22 Januari 2018 15:49:44