Menakjubkan! Ini Proses Penguraian Tubuh Setelah Meninggal
Kematian merupakan proses alami dan menjadi akhir dari kehidupan semua makhluk hidup, termasuk manusia. Mereka yang ditinggalkan pasca kematian, biasanya akan larut dalam kesedihan. Belum lagi keresahan dalam diri setiap orang akan datangnya kematian. Padahal tidak seperti bayangan banyak orang, kematian merupakan sebuah proses alami yang menakjubkan. Ada beberapa hal yang akan terjadi pada tubuh setelah meninggal dunia.
Setelah meninggal, tubuh yang terurai secara perlahan-lahan masih dipenuhi dengan kehidupan. Kehidupan baru yang dimaksud disini adalah berbagai jenis organisme yang menyerap tubuh Anda sebagai sumber energi. Bahkan menurut pakar neurobiologi asal Inggris, Moheb Costandi, sel-sel dan jaringan dalam tubuh akan melepaskan berbagai jenis zat bernutrisi ke dalam tanah dimana seseorang disemayamkan. Hal ini akan membuat tanah semakin subur dan kaya nutrisi. Maka, tanaman yang timbuh di sekitarnya menjadi lebih sehat dan rimbun.
Meninggal dunia merupakan fase pembusukan sel-sel dalam tubuh. Setelah manusia meninggal dunia, bukan berarti saat ini juga seluruh sel dalam tubuh berhenti bekerja. faktanya, sesaat setelah seseorang dinyatakan meninggal secara medis, masih ada proses peruraian alami di dalam tubuh.
Lalu, bagaimana proses penguraian tubuh setelah meninggal itu terjadi ? Simak penjelasannya dibawah ini !
Beberapa detik setelah meninggal dunia
Di detik-detik awal seseorang meninggal dunia, aktivitas otak, aliran darah, dan pernapasan akan berhenti. Beberapa detik setelahnya otak akan terbangun secara tiba-tiba, kemudian kembali berhenti. Hingga sekitar 15 menit setelah proses tersebut, masih ada aktivitas listrik di otak. Berhentinya aliran darah membuat darah menjadi tergenang dan menggumpal di beberapa bagian tubuh. Maka, organ-organ tubuh lain seperti jantung, ginjal, dan hati akan ikut berhenti berfungsi.
Beberapa menit setelah meninggal dunia
Dalam waktu beberapa menit, sel-sel dalam tubuh tidak akan langsung mati. Seorang pakar patologi forensik, dr. Judy Melinek menjelaskan jika karena sel-sel masih hidup dalam beberapa menit setelah kematian, maka masih ada peluang untuk melakukan donor organ, tergantung pada kondisi fisiknya sebelum meninggal.
Beberapa jam setelah meninggal
Setelah beberapa jam, sel-sel tubuh akhirnya akan mati karena tidak ada lagi asupan oksigen dalam tubuh. Kemudian kalsium pun akan menumpuk dalam otot di sekujur tubuh. Inilah yang menyebabkan badan orang yang sudah meninggal beberapa jam lamanya menjadi sangat kaku.
Namun, sekitar 36 jam atau dua hari setelahnya, otot-otot yang kaku pun akan kembali melemas. Pelemasan otot-otot memicu usus untuk mendorong dan membuang sisa-sisa racun dan cairan keluar dari dalam tubuh, sama seperti manusia yang sedang buang air.
Beberapa jam kemudian, kulit orang yang telah meninggal dunia pun akan mengering, mengerut, dan menyusut. Kulit yang menyusut ini akan menjauh dari kutikula dan folikel rambut. Hal tersebut menjadikan kuku pada jari tangan kaki serta rambut terlihat seakan-akan tumbuh dan bertambah panjang.
Yang terjadi setelah beberapa hari meninggal dunia
Setelah beberapa hari, tubuh yang tanpa sirkulasi darah, penumpukkan karbon dioksida serta pH yang tinggi dan sel-sel yang mulai rusak, dan hacur akan membuat proses pembusukkan tubuh mulai berlangsung. Selain itu, dalam hitungan hari, tubuh akan memproduksi zat pengurai yang disebut dengan kadaverin dan putresin.
Zat pengurai ini mengeluarkan bau yang tidak sedap dan mengengat. Zat pengurai dan enzim asam yang tinggi membuat bakteri berkembang biak. Bakteri ini membuat proses penguraian berlangsung cepat. Organ-organ tubuh akan mulai mengalami pembusukan dan penguraian. Enzim dan bakteri akan mencerna organ-organ tubuh seperti organ dalam saluran pencernaan, hati, otak, dan organ-organ lainnya. Akibat bantuan bakteri, enzim akan mencerna organ-organ dan membuat tubuh berwarna kehijauan.
Beberapa minggu setelah meninggal
Selain koloni bakteri yang menghidupkan tubuh yang sudah tidak berfungsi, berbagai serangga dan binatang seperti belatung juga akan berkembang biak dan mendiami tubuh setelah kematian. Menurut penelitian dari Australian Museum, belatung mampu menghabiskan hingga 60% tubuh manusia dalam waktu seminggu.
Rambut dan bulu halus yang tadinya berakar pada kulit akan mulai rontok. Selain itu, karena bakteri terus mengonsumsi bagian tubuh yang tersisa, maka sekujur tubuh akan berybah warna jadi keunguan sampai akhirnya menghitam.
Beberapa bulan dan tahun setelah meninggal
Selama berbulan-bulan, tubuh akan terus diurai dan dicerna oleh berbagai organisme. Diperlukan waktu sekitar 4 bulan untuk menyisakan tulang berangka tubuh saja. Namun, pada pemakaman yang menggunakan peti, proses penguraian sampai hanya menyisakan tulang kerangka tubuh memerlukan waktu hingga bertahun-tahun.
By Sri Maryati - Kesehatan Senin, 05 Februari 2018 15:23:10