Obat Diuretik Untuk Penderita Gagal Jantung Spirolonactone
Obat yang dikenal dengan nama potassium-sparing diuretik ini termasuk ke dalam kelompok obat antagonis aldosterone diuretik. Spirolonactone berbeda dengan obat diuretik lain. Obat ini tidak akan menyebabkan terbuangnya kalium atau potassium dalam tubuh. Oleh karena itu, spirolonactone juga bisa membantu mengatasi kadar potassium rendah.
Obat diuretik untuk penderita gagal jantung Spirolonactone memiliki fungsi untuk mengatasi masalah penimbunan edema atau cairan, gagal jantung, gagal ginjal, hipertensi, aldosteronisme primer, penyakit hati, serta sindrom nefrotik. Spirolonactone juga memiliki fungsi dalam mencegah penimbunan cairan tubuh dengan cara meningkatkan jumlah urin yang diproduksi ginjal.
Perempuan yang sedang merencanakan kehamilan dan sedang hamil tidak bisa sembarangan dalam mengonsumsi spirolonactone. Begitu juga dengan perempuan yang sedang menyusui dan orang-orang yang mengalami penyakit Addison atau gangguan pada kelenjar adrenal, tekanan darah rendah, gangguan ginjal, serta porfiria.
Dosis spirolonactone secara umum adalah sekitar 100 sampai 400 miligram per hari. Dosis disesuaikan dengan jenis penyakit serta tingkat keparahannya. Untuk penderita gagal jantung, dosisnya cukup 25 sampai 200 miligram per hari. Sementara dosis untuk untuk anak-anak sekitar 3 miligram per kilogram berat badannya per hari. Sebelum mengonsumsinya, ikuti anjuran dokter dan biasakan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat. Tidak dianjurkan untuk mengurangi atau menambahkan dosis tanpa sepengetahuan dokter.
Waktu terbaik untuk mengonsumsi obat diuretik untuk penderita gagal jantung spirolonactone adalah pada malam hari. Biasanya obat ini diberikan sehari sekali. Perlu diperhatikan bahwa setelah Anda mengonsumsi spirolonactone, maka akan lebih sering buang air kecil. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk meminumnya menjelang malam atau menjelang tidur karena akan mengganggu kualitas tidur Anda. Kalaupun dokter memberikan dosis dua kali sehari, dosis akhir diminum sebelum pukul 18.00.
Cara kerja obat jenis diuretik seperti ini adalah dengan membuang cairan tubuh, salah satunya lewat urin. Namun jika terlalu banyak yang terbuang, maka akan dehidrasi, merasa kehausan, dan kulit menjadi kering. Spirolonactone sebaiknya dikonsumsi setelah makan atau dengan makanan. Jauhi makanan maupun obat yang tinggi akan kandungan potassium agar kadar potassium dalam tubuh tidak terlalu tinggi. Ketika lupa mengonsumsi spirolonactone, dianjurkan untuk langsung mengonsumsinya begitu ingat dan tidak dianjurkan untuk menggandakan dosisnya untuk mengganti dosis spirolonactone yang terlewat.
Obat yang berbentuk tablet ini bisa menimbulkan efek samping seperti sakit perut, merasa kelelahan, diare, mengantuk, sakit kepala, pusing, keringat berlebih, mual dan muntah, serta rambut rontok. Jika efek samping berkepanjangan dan muncul alergi, segera hubungi dokter.
By Sri Maryati - Obat Kimia Selasa, 16 Agustus 2016 07:23:57