Mengenal Penyakit Aorta Dissection yang Dialami Dahlan Iskan
Sudah cukup lama Dahlan Iskan tidak terdengar kabarnya. Tentu hal ini membuat banyak orang yang bertanya mengenai kondisinya. Namun, baru-baru ini Dahlan Iskan mengejutkan publik dengan cuitannya di akun twitter pribadinya yang menyebutkan bahwa dirinya mengidap penyakit aorta dissection atau lebih dinekal dengan diseksi aorta.
“Kalau ada yang bertanya Dahlan kemana beberapa bulan ini? Saya dirawat di salah satu RS karena menderita Aorta Dissection yang mengancam ke kematian dan sekarang saya menjadi manusia setengah bionic,” katanya di akun twitter @iskan_dahlan.
Lalu, apa itu Aorta Dissection ?
Aorta dissection atau diseksi aorta adalah kondisi robeksnya lapisan dinding pembuluh darah aorta, yang merupakan pembuluh darah terbesar di dalam tubuh. Penyakit ini dapat menyebabakn darah bocor dan keluar dari dinding pembuluh darah, sehingga berbagai organ dalam tubuh akan kekurangan pasokan darah.
Dikutip dari situs Web MD, Selasa, 6 Februari 2018, Aorta Dissection disebutkan memang paling sering menyerang pria seusia Dahlan Iskan, sekitar 60-80 tahun. Studi mencatat bahwa setiap tahunnya, sebanyak 4 dari 100.000 orang mengidap penyakit aorta dissection, dan hampir 50% diantaranya meninggal dunia. Penyakit ini banyak dialami oleh penderita hipertensi yang tekanan darahnya tidak dterkontrol.
Aorta dissection dapat merenggut nyawa penderitanya. Kondisi ini dapat terjadi karena penyakit tersebut dapat menyebabkan pembuluh darah aorta pecah sewaktu-waktu. Benturan di dada merupakan salah satu faktor pemicu penyakit aorta dissection. Benturan pada bagian ini memang bisa menyebabkan dinding aorta melemah.
Mengetahui dan mewaspadai gejala aorta dissection
Aorta dissection atau diseksi aorta memiliki gejala yang hampir sama dengan serangan jantung. Umunya orang yang terkena penyakit ini mengeluhkan nyeri dada yang semakin lama semakin berat. Sebagian penderita penyakit ini juga mengartikan sensasi nyeri dada yang terjadi bagaikan disayat pisau.
Selain itu, penderita juga bisa mengalami keluhan sesak napas, pusing, bahkan tidak sadarkan diri. Beratnya gejala yang dialami tergantung dengan seberapa parah robekan aorta yang terjadi.
Untuk memastikan adanya robekan aorta dan menilai luasnya robekan yang terjadi, dokter akan melakukan pemeriksaan CT-scan dada dan ekokardiografi. Jika benar terjadi aorta dissection, maka penderita harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Untuk memantau ketat kondisi pasien, alat untuk memonitor tekanan darah, irama jantung, dan pernapasan juga akan dipasang.
Terdapat 2 jensi pengobatan yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi penyakit aorta dissection. Yang pertama yaitu pemberian obat beta bloker untuk menurunkan tekanan darah dan memperlambat denyut jantung, sehingga robekan aorta tidak bertambah parah. Sedangkan jenis pengobatan kedua adalah dengan operasi penggantian pembuluh darah aorta.
Dua minggu setelah pengibatan, pasien akan mengalami masa-masa kritis yang rentan berujung pada kematian. Jika pasien bisa bertahan, maka peluangnya untuk bisa baertahan hidup dan kembali pulih cukup besar.
Penyakit aorta dissection seperti yang dialami Dahlan Iskan merupakan penyakit yang berbahaya dan bisa menyebabkan kematian. Maka dari itu, segera terapkan gaya hidup sehat untuk mencegah timbulnya penyakit ini.
By Sri Maryati - Kesehatan Senin, 12 Februari 2018 13:33:27