Gejala Infeksi Bakteri Listeria yang Perlu Diwaspadai
Kabar mengenai meninggalnya 4 orang Australia setelah mengonsumsi buah jenis rockmelon yang telah terkontaminasi bakteri listeria cukup membuat sebagian warga Indonesia panik. Ancaman bakteri listeria ini tentu mengharuskan kita untuk lebih waspada dengan kemungkinan adanya melon asal Australia yang terkontaminasi di Indonesia. Hasil invesitgasi menemukan bahwa buah rockmelon yang telah terkontaminasi bakteri bisa menyebabkan listeriosis.
Listeriosis adalah penyakit infeksi berbahaya yang timbul akibat mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi bakteri listeria monocytogenes. Infeksi bakteri listeria ini bisa terjadi pada siapa saja yang mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi bakteri. Ibu hamil dan mereka yang memiliki kekebalan tubuh rendah merupakan golongan orang yang paling berisiko.
Beberapa orang yang tergolong sebagai individu dengan kekebalan tubuh rendah, dianatranya seperti orang tua usia 65 tahun ke atas, penderita AIDS, penderita diabetes atau penyakit ginjal, dan mereka yang sedang menjalani kemoterapi atau mengonsumsi obat-obatan penekan sistem kekebalan tubuh.
Meskipun penyakit ini jarang terjadi, namun bisa mematikan jika menyebabkan septikemia (keracunan darah) aatu meningitis (radang selaput di sekitar otak).
Gejala Infeksi Bakteri Listeria yang Perlu Diwaspadai
Penting untuk diketahui, mengonsumsi makanan yang mengandung bakteri listeria tidak akan membuat Anda langsung sakit. Bakteri listeria monocytogenes dapat bertahan didalam tubuh, berpindah antar sel untuk waktu yang lama. Hal inilah yang menyebabkan mengapa ada masa inkubasi yang panjang antara konsumsi dan timbulnya gejala penyakit. Ini bisa taerjadi selama 70 hari, tetapi biasanya sekitar 3 minggu.
Respons kekebalan tubuh menentukan berat-ringannya gejala infeksi listeria. Secara umum, seseorang yang mengalami kondisi tersebut mengeluhkan demam dan diare. Namun, gejala baru terlihat ketika seseorang mengalami infeksi yang lebih berat, yaitu saat bakteri telah menyebar lebih jauh dari usus.
Selain demam dan nyeri otot, gejala yang timbul juga bisa berupa sakit kepala, leher kaku, menurunnya kesadaran, gangguan keseimbangan, dan kejang.
Pada ibu hamil, penyakit ini bersifat ringan. Biasanya hanya berupa demam dan gejala mirip flu, seperti rasa lemah, cepat lelah, dan nyeri otot. Walaupun begitu, infeksi bakteri listeria pada wanita hamil dapat menyebar ke janin melalui plasenta dan menimbulkan komplikasi serius berupa keguguran, lahir mati, dan kelahiran prematur.
Pada bayi baru lahir, gejalanya sering samar dan mirip penyakit pada umumnya. Bayi sering tak mau menyusu, rewel atau gelisah, demam, dan muntah-muntah. Meskipun begitu, infeksi listeria pada bayi baru lahir tetap perlu diwaspadai, pasalnya dapat mengancam nyawa.
Biasanya gejala mulai dirasakan di hari yang sama sampai beberapa hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri listeria. Namun, gejala juga bisa baru dirasakan 1 minggu sampai 4 minggu setelahnya. Sebagian bahkan baru mengalami gejala 2 bulan setelah terpapar bakteri.
Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk lebih waspada dalam mengonsumsi ataupun mengolah makanan. Selain pada buah, kontaminasi bakteri listeria juga bisa terjadi pada susu mentah, susu yang proses pasteurisasinya kurang benar, keju, terutama jenis keju yang dimatangkan secara lunak, es krim, sayuran mentah, sosis dari daging mentah yang difermentasi, daging unggas mentah, dan yang sudah dimasak, semua jenis daging mentah, dan ikan mentah atau ikan asap.
Jika Anda mengalami demam, nyeri otot, mual, atau diare setelah mengonsumsi makanan yang dapat terkontaminasi, maka Anda harus segera menghubungi dokter. Atau jika Anda mengalami demam tinggi, sakit kepala parah, leher kaku, kebingungan atau sensitif terhadap cahaya, maka segera cari pertolongan darurat. Ini mungkin merupakan gejala meningitis yang disebabkan oleh bakteri-komplikasi listeriosis.
By Sri Maryati - Kesehatan Rabu, 14 Maret 2018 10:03:03