Komposisi Obat untuk Penyakit Tulang Strontium
Strontium merupakan zat yang biasa dijadikan komposisi untuk obat yang digunakan dalam menangani penyakit tulang seperti osteoporosis. Osteoporosis merupakan masalah yang terjadi ketika kualitas kepadatan tulang menurun. Kondisi ini membuat tulang menjadi rapuh dan tipis. Umumnya osteoporosis terjadi pada perempuan yang mengalami menopause. Cara kerja strontium adalah dengan mengurangi kerusakan tulang serta merangsang pembentukan tulang baru yang tidak mudah patah dan lebih kuat.
Tergolong sebagai obat resep, komposisi obat untuk penyakit tulang strontium juga bermanfaat untuk mengurangi risiko fraktur vertebra dan panggul. Hanya boleh dikonsumsi orang dewasa, obat ini umumnya berbentuk bubuk. Perlu diwaspadai penggunaan obat ini untuk perempuan hamil, menyusui, serta sedang merencanakan kehamilan. Orang yang hanya boleh mengonsumsi obat ini melalui resep dokter juga berlaku untuk penderita tromboemboli vena atau penggumpalan darah, penderita gangguan ginjal berat, penderita gangguan pada jantung termasuk diabetes, kolesterol tinggi, perokok, serta penderita tekanan darah tinggi, penderita fenilketonuria atau kelainan metabolisme, penderita sindrom Stevens-Johnsons, serta penderita yang sedang menjalani pengobatan lain dalam waktu bersamaan, termasuk obat herbal dan suplemen.
Dosis komposisi obat untuk penyakit tulang strontium diberikan dalam dosis awal sebanyak 2 gram sekali sehari. Namun secara umum dosis yang diberikan akan disesuaikan dengan respons tubuh, kondisi penyakit, usia, serta kondisi fisik pasien.
Strontium bisa diberikan ketika perut dalam keadaan kosong atau diantara jam makan. Tidak hanya itu, mengonsumsi strontium juga disarankan sebelum waktu tidur. Jika baru saja minum susu atau suplemen yang mengandung kalsium, sebaiknya tunggu dua jam sebelum mengonsumsi obat ini. Larutan strontium tidak dianjurkan untuk didiamkan lebih dari 24 jam. Usahakan untuk mengonsumsi di waktu yang sama setiap harinya untuk memaksimalkan efekivitas obat.
Kenali efek samping dari penggunaan obat penyakit tulang strontium seperti diare, mual, sakit kepala, kejang, sakit perut, dermatitis, kehilangan daya ingat, gatal, eksim, angioedema, ruam kulit, vertigo, gangguan pencernaan, dan nyeri atau kram otot.
Bagi Anda yang mengonsumsi obat untuk penyakit tulang strontium namun mendapatkan gejala yang mengarah pada serangan jantung seperti nyeri dada hebat yang menjalar ke bahu, lengan kiri, sampai dagu, segera hubungi dokter atau kunjungi rumah sakit terdekat. Begitu juga jika efek sampingnya berupa bengkak pada kaki, nyeri, serta kemerahan yang mengarah pada penggumpalan darah. Hubungi dokter jika efek sampingnya berupa reaksi yang berlebihan seperti kondisi tubuh menurun, iritasi pada area mulut, serta terjadi penurunan jumlah sel darah pada tulang sumsum.
By Sri Maryati - Obat Kimia Kamis, 25 Agustus 2016 07:25:04