Penyebab dan Gejala Gangguan Bipolar yang Perlu Diwaspadai
Kabar pengakuan Mariah Carey tentang gangguan bipolar yang dialaminya tentu membuat para penggemar serta publik terkejut. Namun, selain Mariah Carey, ternyata ada sederet seniman sekaligus sebeluriti dunia yang juga mengidap gangguan bipolar, seperti duantaranya Van Gogh, Kurt Cobain, Frank Sinatra, dan Demi Lovato.
Bipolar termasuk salah satu gangguan kesehatan jiwa yang cukup banyak terjadi. Menurut sebuah laporan yang dipublikasikan di Huffington Post, jumlah pengidap bipolar di seluruh dunia diperkirakan mencapai 5% dari total penduduk dunia, atau sekitar 450 juta jiwa. Di Indonesia sendiri, menurut data dari Bipolar Care Indonesia (BCI), sebanyak 2% atau setara dengan 72.860 jiwa mengalami gangguan bipolar.
Lalu, apa itu gangguan bipolar ?
Bipolar disorder atau gangguan bipolar adalah gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrem berupa mania dan depresi, karena itu istilah medis sebelumnya disebut dengan manic depressive. Suasana hati penderitanya dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar) yang berlawanan, yaitu kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi) yang berlebihan tanpa pola atau waktu yang pasti.
Pada umumnya setiap orang pernah mengalami suasana hati yang baik (mood high) dan suasana hati yang buruk (mood low). Namun, seseorang yang mengidap gangguan bipolar memiliki ayunan perasaan (mood swings) yang ekstrem dengan pola perasaan yang mudah berubah secara drastis.
Ketika penderita merasa sedih, maka ia akan merasa tertekan, kehilangan harapan, dan bahkan dapat kehilangan keinginan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Namun, saat merasa senang, ia akan merasa sangat bersemangat dan penuh gairah. Perubahan mood tersebut bisa terjadi beberapa kali dalam setahun, atau bahkan seminggu dalam kasus yang lebih parah.
Kondisi jiwa ini bisa menyebabkan rusaknya hubungan pribadi, rendahnya motivasi dan produktivitas kerja, dan yang lebih buruk dapat menyebabkan perasaan ingin melakukan bunuh diri. Maka dari itu, orang-orang dengan bipolar disorder sangat disarankan untuk menghubungi bantuan medis saat mengalami perubahan mood yang signifikan.
Mengenali Penyebab dan Gejala Gangguan Bipolar yang Perlu Diwaspadai
Sampai saat ini penyebab gangguan bipolar belum diketahui secara pasti. Beberapa penelitian menunjukkan kemungkinan faktor genetik yang berperan dalam memicu timbulnya gangguan ini. Adanya salah satu anggota keluarga yang memiliki gangguan bipolar juga bisa menyebabakn seseorang rentan mengalaminya.
Beberapa kondisi tertentu dapat memicu tmbulnya episode bipolar. Kondisi stres yang ekstrim, seperti mengalami trauma tertentu, meraskan bencana alam hebat, dan lain-lain, berkontribusi dalam memicu terjadinya gangguan bipolar. Selain itu, berbagai peenlitian juga mendapatkna hasil bahwa ada gen-gen tertentu didalam tubuh manusia yang mengalami mutasi sehingga menimbulkan episode bipolar ini.
Untuk memudahkan Anda memahami gejala-gejala dari penyakit bipolar, berikut ini adalah pembagian gejala bipolar menjadi 2 kelompok, yaitu :
Manik-hipomanik. Gejala gangguan bipolar pada episode ini diantaranya adalah :
- Memiliki rasa percaya diri yang berlebihan
- Berpikir bahwa mereka dapat melakukan segalanya
- Percaya bahwa tidak ada yang salah dalam hidupnya
- Mencetuskan banyak ide aneh atau unik, tapi cepat hilang timbul
- Pada kondisi tertentu bisa juga disertai dengan peningkatan libido
- Kemampuan untuk mengambil atau membuat keputusan terganggu
- Merasakan euforia yang luar biasa atau merasa dapat menaklukkan dunia
- Melakukan perilaku atau tindakan yang berisiko membahayakan diri sendiri
- Berbicara secara terus-menerus dan cenderung mengubah topik pembicaraan dengan sangat cepat.
Depresif. Pada periode ini, beberapa gejala yang sering timbul adalah :
- Rasa lelah
- Timbul rasa putus asa
- Perasaan sedih yang berlebihan
- Insomnia atau memiliki kesulitan untuk tidur
- Timbul rasa cemas terhadap hl-hal yang tidak perlu dikhawatirkan
- Performa di pekerjaan atau sekolah dan fungsi sosial menjadi menurun
- Adanya rasa bersalah dan merasa segala yang terjadi merupakan kesalahannya
- Perubahan pola atau kebiasaan makan dan biasanya cenderung menjadi jarang makan.
Episode-episode tersebut dapat terjadi beberapa kali dalam setahun atau bahkan setiap minggu. Segera hubungi dokter jika Anda atau orang yang ada di sekitar Anda menunjukkan gejala tersebut.
Gangguan bipolar tidak bisa dicegah, namun hal yang terpenting adalah mengenali secara dini gejala bipolar, sehingga dapat segera ditangani sebelum penyakitnya menjadi semakin berat dan membahayakan. Kontrol terhadap berbagai episode pada gangguan bipolar sangat penting untuk memastikan penderita bisa menjalani kehidupan seutuhnya.
By Sri Maryati - Kesehatan Sabtu, 14 April 2018 09:56:29