Risperidone Obat Antipsikotik Untuk Menangani Skizofrenia
Risperidone obat skizofrenia dan gangguan psikosis lainnya.
Obat antipsikotik untuk menangani skizofrenia, perilaku agresif dan disruptif yang membahayakan orang lain, serta gangguan psikosis yang akan kami bahas ini bernama risperidone. Skizofrenia adalah penyakit mental bersifat kronis yang menyebabkan gangguan proses berfikir pada penderitanya. Kondisi ini sering kali menyebabkan penderitanya mengalami delusi, halusinasi, pikiran kacau serta perubahan perilaku. Sehingga kondisi ini juga sering digambarkan sebagai penyakit gila.
Cara kerja obat antipsikotik ini adalah dengan menstabilkan senyawa alami otak yang mengendalikan perasaan, pola pikir, dan perilaku. Keseimbangan senyawa pada otak bisa mengurangi gejala yang dialami. Jika kondisi pasien membaik, maka bukan berarti pasien boleh berhenti mengonsumsi risperidone secara langsung. Penghentian konsumsi harus sesuai dengan anjuran dokter.
Obat resep ini hanya boleh dikonsumsi orang dewasa yang berusia 18 tahun ke atas. Risperidone yang tersedia dalam berbagai merk ini memiliki bentuk tablet, obat suntik, serta obat cair. Perempuan hamil dan menyusui harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi risperidone.
Pasangan yang berencana untuk memiliki anak ada baiknya tidak mengonsumsi obat ini karena risperidone bisa mempengaruhi kesuburan baik pada pria maupun wanita. Tidak dianjurkan untuk berhenti mengonsumsi obat ini secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter. Untuk penderita diabetes yang mengonsumsinya, dianjurkan sering memeriksa kadar gula darahnya. Hindari konsumsi minuman keras selama menggunakan risperidone.
Harap hati-hati jika obat untuk menanangani skizofrenia ini dikonsumsi orang lansia, penderita jantung, orang yang memiliki masalah dengan pembuluh darah, dementia, dehidrasi, gangguan pencernaan, diabetes, gangguan ginjal, epilepsi, gangguan hati, gangguan pernafasan, gangguan prostat, glaukoma, depresi, porfiria, tumor pada kelenjar adrenal, myasthenia gravis, sakit kuning, dan orang yang akan menjalani operasi mata. Tidak dianjurkan mengemudi atau mengoperasikan alat berat setelah mengonsumsi risperidone.
Setiap pasien akan mendapatkan dosis risperidone yang berbeda-beda. Hal ini tergantung pada jenis kondisi, usia, dan respon tubuh terhadap obat. Obat-obatan lain yang dikonsumsi pasien juga jadi bahan pertimbangan, termasuk obat herbal. Takaran risperidone biasanya dianjurkan untuk pengidap skizofrenia dewasa ada pada takaran 2 miligram per hari yang akan ditingkatkan menjadi 4 miligram untuk penggunaan kedua dan seterusnya. Total dosis diberikan dengan frekuensi sekali minum atau beberapa kali sehari. Jika perlu, dokter akan menyesuaikan kembali dosis risperidone dengan reaksi tubuh terhadap obat.
Obat risperidone ini bisa diminum sebelum maupun setelah makan. Selama mengonsumsinya, hindari meminum minuman keras karena akan meningkatkan efek samping. Lalu apa saja efek samping yang mungkin terjadi? Diantaranya adalah mengantuk, mual, pandangan kabur, gangguan pencernaan, sulit tidur, gelisah dan gemetar, detak jantung cepat, mulut kering, gangguan gairah seksual, kenaikan tekanan darah, kenaikan berat badan, serta emosi yang tidak stabil.
By Nida Saripah - Obat Kimia Jum'at, 26 Agustus 2016 08:34:45