Obat Antibiotik Spiramycin Untuk Mengatasi Infeksi
Spiramycin biasanya dipakai untuk mengobati toksoplasmosis pada perempuan hamil karena bisa menurunkan risiko penyebaran infeksi pada bayi yang belum lahir. Obat yang tergolong antibiotik mikrolid ini tidak berfungsi apabila bayi yang belum lahir sudah terinfeksi parasit toksoplasmosis. Perlu Anda ketahui, toksoplasmosis merupakan infeksi yang disebabkan parasit toxoplasma gondii atau T. gondii yang sering ditemukan pada kotoran kucing yang terinfeksi. Parasit ini biasanya menginfeksi hewan berdarah panas seperti anjing, domba, dan sapi, dan bisa menginfeksi manusia.
Obat yang hanya bisa dipakai sesuai dengan resep dari dokter ini bermanfaat untuk mengobati berbagai infeksi. Tidak hanya toksoplasmosis pada ibu hamil, tetapi juga konjungtivitis, infeksi kulit, infeksi telinga, dan lain-lain. Bisa dikonsumsi oleh orang dewasa dan anak-anak, spiramycin berbentuk kapsul dan tablet.
Ada yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi spiramycin. Terutama untuk wanita menyusui dan orang yang memiliki gangguan fungsi organ hati. Sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya. Dosis spiramycin untuk remaja dan orang dewasa adalah 500 miligram sampai 2 gram yang dikonsumsi sebanyak dua kali per hari. Dosis maksimal harian obat ini adalah 2,5 gram. Khusus untuk anak-anak, dokter biasanya akan memberikan dosis sesuai dengan berat badannya.
Pastikan untuk mengonsumsi spiramycin dengan benar. Baca petunjuk pada kemasan obat serta ikuti anjuran dokter dalam mengonsumsinya. Tidak diperbolehkan untuk mengurangi atau menambahkan dosis tanpa sepengetahuan dokter. Spiramycin akan lebih efektif bekerja jika dikonsumsi ketika perut dalam keadaan kosong. Habiskan obat yang sudah diresepkan dokter meski Anda merasa sudah lebih baik. Hal ini untuk mencegah kemungkinan infeksi datang lagi. Konsumsi obat ini pada waktu yang sama setiap harinya. Perlu Anda ketahui, obat ini berfungsi dengan baik saat kadar obat dalam darah selalu terjaga. Pasien yang lupa mengonsumsi spiramycin disarankan untuk segera mengonsumsinya begitu teringat dengan catatan jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Dilarang menggandakan dosis spiramycin untuk menggantikan dosis yang terlewat.
Ketahui efek samping dan bahaya penggunaan spiramycin agar Anda bisa mengantisipasi jika efek samping tersebut terjadi. Setiap orang mungkin akan mengalami efek samping yang berbeda. Namun sebaiknya langsung hubungi dokter jika terjadi mual dan muntah, diare, dan sakit perut berkepanjangan usai mengonsumsi spiramycin. Begitu juga jika mengalami gangguan dan sakit pada otot.
By Rizka Ardiana - Obat Kimia Jum'at, 26 Agustus 2016 15:26:40